Sang Alkemis
Tantangan tingkat kedua dari grup membaca. Mengulas sebuah tokoh utama dari buku yang aku baca. Kali ini aku membaca buku berjudul Sang Alkemis dan tugasku adalah menyoroti tokoh utama dalam buku itu. Melihat judulnya saja aku bingung. Apa itu Alkemis atau Alkimia dan waw ini menurut wikipedia https://id.wikipedia.org/wiki/Alkimia .
Dalam buku tokoh utama tidak menggunakan nama seperti Boy, Marcel, Ahmad atau siapapun. Sang tokoh hanya disebutkan anak laki-laki.
Kisah anak laki-laki yang dalam hidupnya memiliki tujuan untuk mendapatkan harta karun. Anak laki-laki adalah seorang penggembala yang memiliki puluhan ekor domba. Dia selalu setia mengebala domba-domba itu kemanapun dia pergi.
Anak laki-laki ini adalah anak yang sangat kritis, dia selalu membaca pesan-pesan jiwa dunia. Perasaannya begitu peka terhadap sekitar. Membaca tanda-tanda yang dikirimkan kepadanya lewat semesta. Dia tidak seperti anak pada umumnya yang sekolah hingga ke jenjang yang tinggi. Gurunya adalah para domba-dombanya yang senantiasa menemani harinya.
Dalam perjalanannya menuju tujuan harta karun, dia sangat banyak belajar. Kita harusnya seperti tokoh utama ini. Belajar di manapun dan kapanpun bahkan sama siapapun. Karena semesta begitu sangat baik, namun kitanya saja yang terkadang kurang peka.
Banyak yang membuatku gagal fokus, karena aku lebih tertarik pada sang Alkemis, apakah anak laki-laki ini adalah Alkemis?
Kisahnya dalam berkelana dimulai dari bertemunya dia dengan seorang peramal yang meramalkannya bahwa dia adalah yang beruntung mendapatkan harta karun di piramida-piramida itu. Sebelum memutuskan untuk berkelana dia sering mendapati mimpi tentang harta karun yang ada di piramida tentu ini terjadi sebelum dia bertemu dengan sang peramal. Bahkan ketika peramal meramalkan si anak laki-laki dia tidak meminta bayaran. Yang dia mau dia memperoleh setengah dari hasil harta karun itu.
Dalam perjalanannya dia banyak bertemu dengan orang-orang yang mengajarinya banyak hal. Bapak-bapak yang mengaku seorang raja yang kemudian meminta habis semua dombanya, bapak penjual kristal yang mau menampungnya setelah dia mengalami perampokan dan berkatnya, sang anak mampu kembali membeli ratusan domba jika dia mau. Tapi dia lebih memilih untuk membeli seekor kuda atas aran sang Alkemis. bertemu dengan orang Inggris, menemukan Fatima, menjumpai 50 pohon kurma dan ratusan sumur di padang Oase. Sesampainya di sini dia merasa bahwa harta karunnya adalah bukan bongkahan emas dalam piramida melainkan Fatima.
Lalu sang Alkemis memberitahunya tentang tujuan hidupnya. Bukan Fatima, tapi sungguh berada dalam piramida itu, anak laki-laki berusaha meyakinkan diri dengan mengingat semua kisah yang dia lalui selama bertahun-tahun. mengingat pesan sang raja, nenek penyihir, pedagang kristal, orang inggris dan terutama Fatima.
Perjalanan panjangnya ditemani oleh sang Alkemis, dari sang Alkemislah dia memantapkan diri untuk melanjutkan perjalanan menuju piramida, hingga nyawa mereka nyaris terancam.
Sang anak laki-laki benar-benar menemukan harta karunnya, perjalanan hidup yang dibayar sangat mahal. Memilki tujuan dalam hidup, menggapainya dan dia yakin terhadap hati nuraninya yang tidak menghianatinya serta tanda-tanda alam yang selalu menjadi petunjuk dalam menggapai impian.
Kita harusnya demikian, sudahkah kita memiliki tujuan dalam hidup? sang Alkemis berkata "setidaknya jika kamu mati dalam perjalanan menuju harta karun lebih terhormat. Setidaknya matinya terhormat daripada mereka yang tak memiliki tujuan dan tak pernah mau mencoba karena takut gagal".
Aku rekomendasikan buku ini untuk kalian yang ingin belajar kehidupan dari sang anak laki-laki. Banyak ilmu dan kata-kata bijak yang akan kita dapatkan di dalamnya.
Anak laki-laki ini adalah anak yang sangat kritis, dia selalu membaca pesan-pesan jiwa dunia. Perasaannya begitu peka terhadap sekitar. Membaca tanda-tanda yang dikirimkan kepadanya lewat semesta. Dia tidak seperti anak pada umumnya yang sekolah hingga ke jenjang yang tinggi. Gurunya adalah para domba-dombanya yang senantiasa menemani harinya.
Dalam perjalanannya menuju tujuan harta karun, dia sangat banyak belajar. Kita harusnya seperti tokoh utama ini. Belajar di manapun dan kapanpun bahkan sama siapapun. Karena semesta begitu sangat baik, namun kitanya saja yang terkadang kurang peka.
Banyak yang membuatku gagal fokus, karena aku lebih tertarik pada sang Alkemis, apakah anak laki-laki ini adalah Alkemis?
Kisahnya dalam berkelana dimulai dari bertemunya dia dengan seorang peramal yang meramalkannya bahwa dia adalah yang beruntung mendapatkan harta karun di piramida-piramida itu. Sebelum memutuskan untuk berkelana dia sering mendapati mimpi tentang harta karun yang ada di piramida tentu ini terjadi sebelum dia bertemu dengan sang peramal. Bahkan ketika peramal meramalkan si anak laki-laki dia tidak meminta bayaran. Yang dia mau dia memperoleh setengah dari hasil harta karun itu.
Dalam perjalanannya dia banyak bertemu dengan orang-orang yang mengajarinya banyak hal. Bapak-bapak yang mengaku seorang raja yang kemudian meminta habis semua dombanya, bapak penjual kristal yang mau menampungnya setelah dia mengalami perampokan dan berkatnya, sang anak mampu kembali membeli ratusan domba jika dia mau. Tapi dia lebih memilih untuk membeli seekor kuda atas aran sang Alkemis. bertemu dengan orang Inggris, menemukan Fatima, menjumpai 50 pohon kurma dan ratusan sumur di padang Oase. Sesampainya di sini dia merasa bahwa harta karunnya adalah bukan bongkahan emas dalam piramida melainkan Fatima.
Lalu sang Alkemis memberitahunya tentang tujuan hidupnya. Bukan Fatima, tapi sungguh berada dalam piramida itu, anak laki-laki berusaha meyakinkan diri dengan mengingat semua kisah yang dia lalui selama bertahun-tahun. mengingat pesan sang raja, nenek penyihir, pedagang kristal, orang inggris dan terutama Fatima.
Perjalanan panjangnya ditemani oleh sang Alkemis, dari sang Alkemislah dia memantapkan diri untuk melanjutkan perjalanan menuju piramida, hingga nyawa mereka nyaris terancam.
Sang anak laki-laki benar-benar menemukan harta karunnya, perjalanan hidup yang dibayar sangat mahal. Memilki tujuan dalam hidup, menggapainya dan dia yakin terhadap hati nuraninya yang tidak menghianatinya serta tanda-tanda alam yang selalu menjadi petunjuk dalam menggapai impian.
Kita harusnya demikian, sudahkah kita memiliki tujuan dalam hidup? sang Alkemis berkata "setidaknya jika kamu mati dalam perjalanan menuju harta karun lebih terhormat. Setidaknya matinya terhormat daripada mereka yang tak memiliki tujuan dan tak pernah mau mencoba karena takut gagal".
Aku rekomendasikan buku ini untuk kalian yang ingin belajar kehidupan dari sang anak laki-laki. Banyak ilmu dan kata-kata bijak yang akan kita dapatkan di dalamnya.
1 komentar
mantappsss
ReplyDeleteTerima kasih sudah membaca postingan ini semoga bermanfaat :)