Tantangan ke-2 non fiksi

Sumber: Wikipedia

Chak, chak, chak, Wak wak wak
Suara yang tak pernah bisa dihentikan selama hidupnya. suara yang sebenarnya diapun tidak menginginkannya. sebuah syndrom yang harus menjadi temannya sejak dia duduk di bangku Sekolah Dasar. 
Perkenalkan, namanya Nainha Mathur biasa dipanggil dengan Naina. Nama pemeran utama yang ada dalam film hichki karya Siddarth P Mahotra yang ditulis oleh Ankur Chaudhry. Sebuah film Bollywood yang mengisahkan tentang seorang dengan penyakit Sindrome Touratte, aku akan mencoba mereview film ini. Ini ada sebuah tulisan tentang sindrom tersebut https://www.alodokter.com/sindrom-tourette .
Film yang dirilis di tahun 2018 silam, berhasil membuatku terpana. Tak pernah menyangka film india yang terkenal dengan nyanyi-nyanyi bisa membuat film tentang sindrome. Sebenarnya ada beberapa film india yang bagus juga, seperti 3 idiot atau tere zameen.
Film yang dibintangi oleh Rani Mukhrjee ini mengisahkan tentang seorang yang bercita-cita sebagai guru, dimana Rani adalah pemerannya.
Seperti yang sudah saya ulas di atas, sejak SD Naina mengidap sindrom ini. Hanya sindrom inilah temannya satu-satunya.
Dalam film tersebut, Naina adalah anak sulung yang memiliki satu orang adik laki-laki. Sang ayah terpaksa sering tidak ada di rumah karena suatu pekerjaan bahkan sang ayah sangat malu memiliki putri seperti Naina.
Setiap beberapa detik sekali suara itu akan keluar, seperti gonggongan anjing atau hanya berdecak, chak chak chak wak wak wak. Suara itu akan semakin parah jika Naina merasa tegang atau nerveous.
Sejak kecil dikeluarkan dari sekolah adalah hal yang biasa baginya. Dia dikeluarkan bukan karena dia anak yang nakal, tapi karena temannya si Touratte-lah yang menyebabkan dia harus keluar. Dianggp menggangu kelas, karena setiap Touratte muncul semua teman-temannya akan menertawakannya. Sekitar 12 sekolah berhasil mengeluarkannya. Dan St.Noker’s adalah sekolah ke-13 yang mau menerimanya hingga lulus.
Aku tak pernah bisa membayangkan, jika aku menjadi seorang ibu dari anak yang berteman dengan Touratte sejak kecil. Apakah aku akan sabar dan selalu membersamai dia? Sungguh, ibu yang berhasil membersamai anak istimewa adalah ibu yang sangat istimewa juga.
Berkat seorang kepala sekolah bernama Khan, yang mau memperlakukan Naina sebagaimana murid yang lainnya. Memang, mencari sekolah untuk anak yang istimewa tidak mudah. Aku jadi teringat Kamila, adik manis yang memiliki keistimewaan mengidap ADHD (di blogku aku pernah menulis tentang dia, cari saja judulnuya Kamila hee). Sekolah TK yang mau menerima Kamila sangat jarang, sekalinya ada. Kamila harus ditemani guru pendamping. Akulah orangnya. Bersyukur pernah ketemu Kamila.
Naina berhasil menyelesaikan sekolahnya hingga mendapat gelar Magister Science (M.Sc), dan sarjana pendidikan (S.Pd) sehingga ada dua gelar di belakang namanya.
Memang, Touratte tidak menganggu kecerdasan seseorang, dia hanya mengganggu sistem syaraf yang longgar. Sehingga menghasilkan kejutan seperti kejutan listrik.
Meski seorang magister, tapi cita-cita Naina tetap ingin menjadi seorang guru. Cita-citanya lahir berkat pak Khan yang telah memberikan inspirasi baginya.
Sama seperti dulu ketika dia sekolah, untuk melamar kerja sebagai guru juga dia harus beberapa kali mengalami penolakan. Nyaris, semua sekolah tak ada yang mau menerimanya menjadi guru. Seringkali dia mendapat panggilan, tapi seringkali juga dia ditolak dengan penghinaan karena dia selalu bersama Touratte. Bahkan, ada sekolah yang bertanya ‘bisakah Touratte itu ditinggalkan atau dihilangkan?’ sayangnya, tidak bisa. Ujian hidupnya begitu berat, sangat berat. Aku, jika mengalami hal itu, mungkin akan menghujat diri. Bahkan tidak ingin berkembang!. Jangan kawan, jangan seperti itu.
Setelah 18 sekolah menolaknya, dan sang ayah lagi-lagi mencacinya dan menyuruhnya menyarah untuk menjadi seorang guru, dia tidak bergeming sedikitpun. Baginya, ayahnya adalah manusia terdekat yang tak pernah mensupportnya. Disaat itu juga, dia menerima panggilan untuk wawancara. Yang ternyata, sekolah yang memanggilnya adalah sekolah St.Notkers highschool. Sekolah yang dulu mau menerimany. Sebenarnya, Naina sudah mendapatkan 5 kali penolakan dari St.Notkers. tapi, setiap ada panggilan wawancara di manapun, dia akan menerimanya.
Wawancara berlangsung begitu serius, sang kepala sekolah mulai bertanya-tanya tentang dirinya. Saat wawancara berlangsung, ada salah seorang guru yang benar-benar meremehkannya. Wawancara hampir selesai, tiba dipenghujung pertanyaan. ‘apa alasan ingin menjadi guru dengan kondisi yang dialaminya saat ini’.
Naina menjawab guru hebat, adalah guru yang membuatmu mengerti. Guru sangat hebat, menunjukkan cara mengamalkannya. Tapi, ada guru yang menginspirasi kita. Dan pak khan, kepala sekolah St.Notkers adalah guru yang seperti itu. Aku ingin menjadi sepertinya.
 Jawaban itu yang akhirnya membuat sang kepala sekolah menerima Naina. Kepala sekolah langsung mengajak Naina terkait kelas yang harus ditanganinya. Berjalan menuju lorong bertuliskan nama ruang-ruang kelas. 9A-9B-9C-9D-9E, Naina dulu di kelas 9C. Dan langkah mereka terhenti di 9F. Naina heran, dulu tidak ada kelas ini. Kenapa sekarang ada. Kini posisi terbalik, kepala sekolah memberikan segala informasi tentang 9F dan bertanya, apakah Naina tetap bersedia atau tidak.
Naina kembali dengan muka tersenyum dan Touratte yang masih saja membuat bising, menjawab dengan penuh keyakinan dan mantap. Menerima pekerjaan itu.
Keesokan harinya, Naina dengan penuh semangat menuju kelas 9F, berdiri dengan tegap di depan kelas, dengan telah menuliskan namanya di papan tulis. Satu persatu murid 9F datang. Tanpa ada yang mengiraukan Naina. Bahkan, murid-muridnya mencaci dan menghina ketika si Touratte muncul.
Naina mengabsen murid-muridnya satu persatu. Ketika sampai pada absen nomor 3, murid itu langsung menyambutnya  dengan lagu rap yang berisi ejekan kepada Naina. Bukannya kesal, Niana justru ikut menirukan gaya rapper. Akhirny merekapun terhenti.
Siapa yang tau, di hari pertamanya mengajar, Naina justru mendapatkan perlakuan kurang baik. Murid-murid yang tak memiliki sopan santun dan semangat untuk belajar.
Seorang guru yang bijak, adalah yang mau tau kenapa anak didiknya seperti itu. Naina melakukan hal demikian, segera dia mencari segala informasi tentang 9F  yang hanya berisikan 14 siswa. Setelah tau, Naina mencoba mencari cara untuk menghadapi mereka.
Yang dilakukan pertama, Naina membuat perjanjian dengan mereka dengan surat pengunduran dirinya jika mereka tidak mau berubah atau Naina gagal mengajak mereka untuk belajar dengan memberikan nasihat-nasihat dan mengunjungi rumah mereka satu per satu.
Dan dalam perjanjian itu, jika keesokan harinya mereka tidak ada yang hadir, berarti dia siap dengan surat pengunduran dirinya.
Hari telah berganti, Naina sudah duduk di depan kelas lengkap dengan surat pengunduran dirinya. Jika hingga pukul 9.00 mereka tidak ada di kelas, maka berarti Naina kalah.
Waktu menunjukkan pukul 8.50 tapi belum ada satupun siswa yang datang, Naina pasrah. Dia merasa gagal lagi. Tapi, pukul 8.55 mereka bermunculan satu per satu. Lengkap. Semuanya hadir.
Naina akhirnya mendidik mereka hingga mereka mendapatkan lencana prestasi yang diberikan oleh sekolah. Dia bersama Tourattenya berhasil menaklukan ke-14 anak yang notabene dicap sebagai anak yang nakal dan tak memiliki masa depan. Tapi faktanya, mereka berhasil menjadi orang-orang yang sukses. Ada yang menjadi parmugari, rapper, model dan yang lainnya.
Film ini sangat bagus bagi para pendidik, yang berprofesi menjadi guru apalagi wali kelas. Terkadang, seorang anak itu bukan nakal hanya butuh sedikit perhatian. Andai semua guru mengerti dan memahami. Mereka tidak mau belajar bukan karena malas, tapi terkadang karena keadaan mereka yang sangat tidak mendukung untuk belajar.
Buat guru-guru saya sangat menyarankan menonton film ini. Karena, bisa jadi penilain kita ini salah tersebab kita tidak mau tau lebih dekat apa masalah mereka. Apa yang mereka rasakan dan apa yang mereka butuhkan.

Dari yang sedang belajar menjadi guru, Fie_07

6 komentar

  1. Ada juga film sejenis ini yang harus ditonton oleh guru2. Freedom Writers judulnya. Btw keren ulasannya kak

    ReplyDelete
  2. Masyaa Allah, film Bollywood yang rekomendid nih kayanya... Btw di awal2 tulisan Kakak tulisa Hollywood Kak :"

    But, nice sharing, terima kasih Kak~

    ReplyDelete
  3. Bacanya sambil bayangin adegan filmnya 😊

    ReplyDelete
  4. Iya iya aku liat thriller nya. Pengen flm nya, itu Rani mukerji favoritkuuu😆

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca postingan ini semoga bermanfaat :)