Gaji dan Rezeki


“Tidak semua bisa dibeli dengan uang, tapi kalau gak ada uang lieur oge (pusing juga) sih”, sebuah pepatah dari seorang ustadz dalam ceramahnya.
Well, masalah duniawi ini pasti akan melekat selalu bagi setiap insan yang masih bernafas dan berkembang. Terlebih masalah uang! pepatah di atas memang sangat tepat. Uang itu kita butuhkan untuk kehidupan sehari-hari kita, namun jangan sampai uang itu menjadi segalanya dalam hidup kita. Bahkan mau melakukan apa saja demi mendapatkan uang! Hingga melakukan sesuatu yang dilarang oleh agama (na’udzubillah). Padahal jika kita flashback ke zaman dahulu, awal peradaban manusia sebelum masehi uang itu tidak ada tapi manusia masih tetap hidup dan berkembang. Jadi, uang bukan segalanya dan untuk zaman sekarang gak ada uang agak pusing juga sih. Hehehhe....
Ada kisah 2 orang insan, yang satu dia berprofesi sebagai pedagang dan yang satu lagi bekerja di salah satu perusahaan ternama di Indonesia. Sebut saja dua insan ini Frey (pedagang) dan Troy (pekerja). Setiap hari Frey menjajakan dagangannya di pasar dari jam 5.00 WIB hingga jam 12.30 WIB tanpa ada hari libur. Begitupula dengan Troy, dia berangkat ke kantornya dari jam 6.00 WIB hingga jam 17.00 WIB dan hari Minggu dia libur. Keduanya tentu memiliki pendapatan berupa uang, namun berbeda waktu pendapatannya dan nominalnya. Frey bisa mendapatkan uang setiap hari, sedangkan Troy satu bulan sekali tanggal 25 setiap bulannya. 
Pendapatan Frey dan Troy tentu berbeda setiap bulannya. Jika Frey, dia bisa fluktuatif pendapatannya. Bulan  ini mungkin pendapatan Frey bisa lebih tinggi dari pada Troy tapi bulan depannya pendapatan Frey malah lebih sedikit daripada Troy. Sedangkan Troy, pendapatan dia konstan 10jt/bulan ada perubahan jika dia lembur. 
Frey dan Troy ini menggambarkan perbedaan istilah kata antara gaji dan rizki. Tidak semua orang memiliki gaji, tapi semua orang akan diberikan rizki oleh-Nya. Teringat sebuah ayat yang baru kemarin dibaca yang berbunyi :
dan tidak ada suatu binatang melata[1] pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya[2]. semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)”. (Q.S. Hud : 6)
[1] Yang dimaksud binatang melata di sini ialah segenap makhluk Allah yang bernyawa.
[2] Menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dengan tempat berdiam di sini ialah dunia dan tempat penyimpanan ialah akhirat. dan menurut sebagian ahli tafsir yang lain maksud tempat berdiam ialah tulang sulbi dan tempat penyimpanan ialah rahim.
Dalam ayat itu, Dia ingin menegaskan bahwa seluruh makhluk hidup sekelas binatang melata saja sudah dijamin rizkinya, apalagi sekelas manusia yang sudah dibekali akal dan fikiran. Tapi sayangnya, manusia ini seringkali menjadi bebal dan selalu mengikuti hawa nafsunya, tidak pernah cukup dengan apa yang didapatkan. Seperti kera/monyet di Afrika sana, jika ingin menangkap seekor kera/monyet orang Afrika biasanya memasukkan kacang ke dalam wadah yang diberi lubang seukuran tangan kera/monyet. Sang kera/monyet ini selalu mengambil kacang sebanyak dan sebisa genggamannya yang membuat tangannya menjadi sulit keluar dari lubang tadi disebabkan kacang yang ada dalam genggamnnya. Andaikan kera/monyet ini mengambil kacang itu satu per satu atau mau melepaskan sedikit genggaman kacang yang ada ditangannya, tentulah kera/monyet ini tidak mudah ditangkap.
Rizki itu cakupannya sangat luas, tidak melulu tentang financial atau materi. Kita masih bernafas, itu rizki. Kita masih bisa melihat, mendengar, berbicara, berjalan, itu rizki. Kita diberikan teman yang baiknya luar biasa seperti saudara, itu juga rizki. Dan masih banyak lagi. Sungguh sangat berbeda dengan gaji, gaji hanya terpaku sebatas financial dan materi. Dia, berjanji kepada manusia akan memberikan rizki bukan gaji.
*Request by Imam Nur Arifin

18 komentar

  1. Ayatnya tidak muncul mbak di laptop saya. Kode-kode gtu. Waduh..laptoku kurang beriman hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahah kesalahan bukan pada laptop anda. Tp memang trnyta kmrin font nya ke klik dan d blog jadi bgtu. Nnt sy prbaiki ka hahha hahha maapin bru sadar

      Delete
  2. Lebih luas menhartikan sebuah rezeki...
    Saya bisa mengunjungi blog ini juga sebuah rezeki ,karena ilmu saya tambah he...he
    Terima kasih banyak

    ReplyDelete
  3. Tidak semua orang memiliki gaji, tapi semua orang akan diberikan rizki oleh-Nya.

    Aku suka kalimat ini kak.

    ReplyDelete
  4. Sehat juga sebuah rezeki, anak-anak tumbuh baik dan terdidik juga rejeki.
    "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kau dustakan"

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  6. Saya tertamparšŸ˜¢ Terima kasih untuk pembelajarannya kak. Tulisan yang keren.

    ReplyDelete
  7. Mengenalmu pun adalah rezeki. Eh, maksudku tulisannya keren

    ReplyDelete
  8. Bener banget tulisanmu dek.. terkadang rezeki berupa kesehatan sering aku lupakan. Hiks

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca postingan ini semoga bermanfaat :)