Apa yang terbesit dalam benak Anda jika membaca tulisan menepuk niat menuai apes? Silakan jawab di hati masing-masing. Kalau saya, pertama kali melihat tulisan tersebut yang menjadi judul sebuah buku karya dari Tim Grad sudah membayangkan bahwa buku itu adalah sebuah buku yang akan membuat saya tertawa terbahak-bahak.
Namun, ketika melihat daftar judul yang tertera di dalamnya ternyata membuat saya mengrenyitkan dahi. Karena judul-judulnya justru membuat saya mikir dan bertanya, ini bakalan bikin saya tertawa atau tidak. saya pun melanjutkan untuk membaca satu judul dan akhirnya tidak melanjutkan membacanya.
Alasan Melanjutkan Membaca Buku Menepuk Niat Menuai Apes
Buku menepuk niat menuai apes ini sudah saya miliki sejak tahun 2019. Sebelum saya bercerita tentang alasan melanjutkan membacanya, saya akan bercerita kenapa saya memilih membeli buku ini yaitu tidak lain ingin merefresh otak dengan cerita lucu yang ada dalam buku ini. Sampai pada akhirnya lebih memilih tidak melanjutkan setelah membaca halaman pertama.Lalu, kenapa saat ini saya memilih buku ini dan menuntasakan untuk membacanya, alasan terbesarnya adalah karena mengikuti salah satu challenge baca buku yang diberi waktu hanya 7 hari menyelesaikan untuk membaca buku tersebut. Ketika melihat jajaran buku koleksi hanya buku ini yang tipis dan belum saya baca.
Selesai Membaca, Menyesal atau Tidak?
Ternyata, tidak ada ruginya ketika memutuskan untuk menuntaskan bacaan yang tertunda. Berikut adalah identitas bukunya:Judul : menepuk niat menuai apes
Penulis Tim Grad
Penerbit : Gradien Mediatama
Cetakan ke-9 : 2014
Penyunting :Tka
Halaman : 144 halaman
ISBN : 978-602-8260-93-0
Membaca buku ini seperti sedang membaca berita di koran. Yups lebih tepatnya seperti membaca headline cerita yang tedapat di halaman depan koran. Memang, buku ini sedikit berbeda dari buku koleksi saya pada umumnya. Setiap satu judul dalam buku ini hanya sepanjang satu halaman hingga satu halaman setengah dan paling pendek setengah halaman.
Menyelesaikan membaca buku tersebut ternyata tidak rugi. Karena cerita yang terangkum adalah cerita dari berbagai negara sepeti Cina, Jepang, Inggris dan lainnya. Cerita yang memang unik, konyol, lucu dan ada pula yang dramatis. Tidak hanya itu, di beberapa judul juga terdapat informasi tentang “tahukah Anda” dibagian bawah halaman.
Salah Satu Cerita yang Menarik Bagi Saya
Dari sekian banyak judul yang ada di dalam buku menepuk niat menuai apes, ada satu judul yang saya tandai. Judul cerita tersebut adalah “mati karena omelan” berikut adalah kisahnya:
Bunuh diri sering menimbulkan teka-teki pada orang yang ditinggalkannya. Menurut seorang polisi, seorang pria Tanzania di Afrika melakukan tindakan bunuh diri dengan meminum zat kimia, yang biasanya digunakan untuk memandikan hewan.
Ia meninggalkan sebuah catatan yang mengatakan bahwa tindakannya itu dilakukan untuk melarikan diri dari istrinya yang suka mengomel.
Polisi regional komisaris Alfred Tibaigana menyampaikan bahwa jenazah pria berusia 32 tahun itu ditemukan di kota Dar Es Salaam, dengan catatan bunuh diri dan sebuah gelas yang mengandung serbuk kimia yang juga pembunuh serangga yang biasa hidup pada tubuh hewan.
“Saya memutuskan untuk mengakhiri hidup saya, sebab bosan dengan omelan istri pertama saya,” tutur Tibaigana mengutip catatan surat bunuh diri itu. Kasian sekali dikau...
Membaca judul tersebut saya pun senyum-senyum sendiri. Ternyata omelan seorang istri memang menyeramkan hingga mematikan. Kondisi tersebut ternyata berlaku di belahan dunia manapun. Jadi buat para perempuan yang sudah menikah tahanlah omelan kalian, kasihan para suami.
Jadi gimana? Tertarik juga membaca buku ini? Silakan datang dan cari ke toko buku terdekat atau mungkin toko buku online. Selamat membaca.
19 komentar
Wakakakaka, omelan istri ternyata bisa memantik ide untuk membuat cerita tentang pria yang bunuh diri karenanya.
ReplyDeletePasti omelannya merepet panjang kali lebar kali tinggi.
Iya kayaknya. Bikin telinga kayak ada drumnya. Wkwkwkwk
DeleteMenarik resensi bukunya. Sepertinya ini buku komedi yang relate dengan kehidupan sehari-hari dan diambil dari cerita di berbagai negara
ReplyDeleteIya sepertinya begitu. Ide itu terkadang berada di sekitar kita
DeleteBukunya menarik untuk dibaca. Tapi ga semua loh istri suka mengomel hehehe... Mungkin kisah yg di Tanzania itu termasuk pengecualian, bisa jadi ada faktor lain yang membuat pria itu bunuh diri. Siapa tahu... ðŸ¤
ReplyDeleteIya, memang nggak semua. Tapi kebanyakan perempuan suka ngomel ke suaminya wkwkkwkw
DeleteOmelan maut..haha. Omelan berbuntut kematian, menarik,beda dari biasanya. Penyebab bunuh diri karena frustasi kerjaan, putus cinta,ini karena ga tahan omelan.
ReplyDeleteCocok ya, kak jadi judul sinetron ðŸ¤ðŸ¤ðŸ¤
Deletehehehe, lucu nih sepertinya bukunya ya Dek. Lama aku ga berkunjung ke blognya Maftuha. Keren pake igniel juga ya. Tuh kan jadi gak nyambung komentarnya,
ReplyDeleteLumayan Mbak. Banyaknya yang konyol... iya barusan aku juga mampir. Loh kok sama tampilannya sama Mbak Mar ðŸ¤
DeleteSepertinya cerita tentang omelan istri sudah menjadi guyonan di belahan bumi mana pun. Namun, bila ditelisik, omelan itu hanyalah pelampiasan dari kejenuhan dan tekanan rutinitas sehari-hari (bukan curhat ðŸ¤)
ReplyDeleteHanya sebatas pelampiasan 2000 kata aja kali yak wkwkkwkw
DeleteKisahnya menarik untuk dibaca, apalagi yang ditulisan ini. Tentang bunuh diri karena omelan. Anyi mainstream banget. Kalau suka ngomel, baca ini pasyi senyum-senyum
ReplyDeleteJudulnya bikin ngakak ya, tapi isinya memang bikin kita berkerut dahi, omelan istri yang begitu merdunya koq bisa bikin orang bunuh diri? Pasti ada yang salah sama kupingnya ya :)
ReplyDeleteBukunya unik. Sekali baca bisa tahu ada banyak peristiwa tak terduga yang ternyata luar biasa di belahan dunia lainnya.
ReplyDeleteWaktu kecil saya sering baca kisah pendek unik di majalah Intisari sampai beragam koran yang memuat peristiwa unik dari belahan dunia.
Sebenarnya menyenangkan juga. Sebagai selingan dari rutinitas hidup sekaligus ironi dalam hidup.
Yah, seperti suami yang bunuh diri karena tidak tahan dengan omelan istri pertamanya, apakah memang bukan karena rekayasa untuk menjatuhkan istri pertama?
Seram juga pengandaiannya. Pembaca sering jadi ikut berimajinasi, suatu kebiasaan yang saya lakukan dari kecil ketika baca suatu kasus, he he.
Ya ampun ironis banget ya kisah yang bundir suami itu. Judul bukunya sekilas saya pikir tentang filsafat atau apa gitu. Soalnya terkesan berat. Ternyata isinya tentang kisah-kisah dari seluruh dunia ya.
ReplyDeleteAku akan berfikir ulang untuk ngomel ngomel dirumah hihihi menyeramkan y omelan istri dampaknya
ReplyDeleteakibat omelan istri bisa berujung tragis, hihihi. Kebiasaan membaca buku juga mulai saya canangkan mbak, biar nggak terkotakkan pikiran ini dan makin bisa berpikir kritis
ReplyDeleteSemangat membaca Kak 💪💪💪
DeleteTerima kasih sudah membaca postingan ini semoga bermanfaat :)