Selamat bermalam minggu, bagi kalian yang jomblo atau single. Semoga kalian sedang tidak mendo'akan hal-hal buruk seperti semoga hujan yang lebat ya Allah... Hehe.
Aku mau ngasih ulasan sedikit nih tentang buku yang baru saja selesai aku baca. Yang awalnya ogah-ogahan baca buku. Bukan karena gak tertarik sama judulnya. Tapi lagi males baca. Apalagi buku yang agak tebel hehhehe. Judul bukunya udah aku tulis ya di judul tadi.
Jadi buku ini terbit dari curhatan seorang laki-laki bernama pena Diday Tea. Nama aslinya Dedy Sugiharto. Kenapa judulnya oase Kehidupan dari padang pasir? Kupikir karena dia menulis saat dia berada di Qatar sana. Dia menceritakan bagaiamana hidup di daerah yang penuh dengan padang pasir dan tentunya iklimnya sangat berbeda dengan Indonesia. Sebelum terbang ke Qatar, kak Diday ini bekerja di Cilegon. Di dalam bukunya juga ada part tentang Cilegon.
Buku Oase Kehidupan Dari Padang Pasir benar-benar menceritakan hidupnya selama sekolah hingga dia terdampar ke Qatar. Menurutku kisahnya cukup inspiratif. Orang sunda asli yang memilih hidup di daerah yang panas. Dalam tulisannya juga dia sengaja memasukkan dialek-dialek bahasa sunda yang terkadang akupun tertawa membacanya. Akupun menebak kak Diday ini kayaknya orangnya humoris. Meski ketika SMK dia jurusan analis kimia yang notabene orang-oranh eksak itu sikapnya dingin kaya bongkahan es. Tapi gak semuanya kok, karena saya juga termasuk orang yang masuk kedal lembah ke eksak-an.
Karena ka Diday orang Bandung, di bukunya juga dia menuliskan beberapa part ceramah yang disampaikan oleh Aa Gym. Karena dulu ka Diday sempat menjadi santri siap guna disana. Buku ini terdiri dari puluhan judul ada sekiranya 48 judul di dalamnya. Setiap judul membawa pengaruh tersendiri bagi pembaca. Misalnya ketika dia menceritakan tentang makanan favoritnya yaitu masakan padang dan ketika mencoba mengeksekusi sendiri malah gagal total. Akupun tersenyum-senyum sipu membacanya. Pindah ke bab yang lain. Kutemukan kata-kata bijak. Hingga aku bergumam, wah sholeh sekali kakak ini. Keren ilmu agamanya dan ternyata eh ternyata itu tulisan dikutik dari ceramah. Dan masih banyak lagi rasa-rasa yang akan diterima. Yang pastinya, InsyaAllah banyak manfaatnya. Kita bisa belajar dari kehidupan orang lain. Bukankan guru terbaik adalah pengalaman? Nah jika kita tidak mengalami hal itu, maka ambillan dari pengalaman orang lain.
Pokoknya, kalau kamu baca buku ini. Kamu akan disuguhkan berbagai macam rasa. Kalau gak percaya. Coba aja! Hehehhe.
Gitu aja ulasanku, semoga sedikit memberikan gambaran ya temans :D
2 komentar
Paragrafnya terlalu rapat mba
ReplyDeleteMasyaa Allah, orang bandung yah penulisnya... baru dengar namanya tapi sepertinya menarik isinya. Terima kasih atas review-nya Kak.
ReplyDeleteTerima kasih sudah membaca postingan ini semoga bermanfaat :)