Gosong Mengundang Tawa
Sabtu, 21-09-2019
Seperti biasanya, aku selalu membuat plan apa yang akan dan harus dikerjakan untuk esok hari, kalau sedang rajin aku membuatnya dalam jangka satu pekan kedepan atau dua pekan kedepan. Tapi kalau sedang malas ya minimal sehari sebelum lah,, hehehe tepat hari jum'at kemarin aku sudah merencanakan kegiatanku dengan rapih...
Namun,,, Malam hari, tiba-tiba kakaiparku datang dan menginap di rumah. Sehingga ini membuatku agak sedikit canggung untuk beraktifitas seperti biasanya. Awalnya, ah bisalah aku ini itu seperti biasanya. Tapi sayang, reality itu tidak seindah ekpektasi kalau kata bungkus permen kiss 'seindah ekspektasi semengejutkan quick count' .
Pagi hari aku melakukan hal-hal seperti biasanya hingga adzan subuh tiba, kebetulan kaka iparku masih belum terjaga kala itu. So, aku masih leluasa berkegiatan. Selepas aku tunaikan shalat subuh, kaka iparku bangun mulai terjaga. Rupanya dia juga faham jika aku tidak leluasa untuk beraktifitas. Kaka iparku berani keluar dari kamarnya ketika aku sudah masuk kamar, melihat keadaan seperti ini. Kemalasanku berwujud dewa yang harus dituruti hahaha, karena aku tau kaka iparku akan pergi pukul 9.00 WIB jadi kuputuskan untuk diam diri dikamar sampai dia pergi, baru aku start mengerjakan agendaku (meskipun ngaret_asli jam Indonesia banget).
Dari bilik kamar aku mendengar suara pamitan sang kaka ipar, yes dia pergi (gumamku). Tapi karena terlalu udah uwenak dan aku dengan kasur memiliki ikatan batin yang kuat, aku belum tega untuk meninggalkannya. Tepas setengah 10 aku keluar, dan ternyata semua pekerjaan rumah sudaj selesai dikerjakan ibu (ah, maafkan buk!).
Aku melanjutkan Agendaku yang tercecer, segera berkemas dan wus wus ke agenda lain. Entah kenapa hari ini seperti hari libur nasional, adik yang biasanya pergi ke kampus dia tidak berangkat, ibu yang biasanya jualan dipasar juga sama libur karena ada kaka ipar, dan aku memang jadwal berangkat siang. Kita masing-masing masih sibuk dengan kegiatan pribadi, hingga waktu siang tiba tumben adik begitu rajin. Dia sudah bantu ibu masak dan beberes, ibu menyuruhnya masak nasi di magic com, dia juga segerla melaksanakannya. Hari ini aku merasa seperti keluarga yang begitu harmonis dan saling bergotong royong (jarang banget!!)
Adzan dhuhur berkumandang, aku bergegas bersih-bersih lalu sholat. Selesai wudhu aku mencium bau aneh, akupun bertanya "mi, ini bau apa ya?", Mimi tak menjawab, adik juga. Ah, ya sudahlah ku fikir ini tetangga yang sedang masak kegosongan atau bau tetangga yang sedang las. Aku melanjutkan kembali aktivitasku.
Ibu selesai dari dapur, lalu ibu bergegas ingin makan siang. Ibu baru mencium bau aneh yang tadi aku tanyakan (ah ternyata tadi aku bertanya tidak dihiraukan olehnya entah ibu tak dengar). Ibu langsung bersuara "ih, bau apa ini"; "loh, puguh dari tadi saya tanya bu", jawabku. "Ini bau gula gosong kayaknya" lalu ibu teriak-teriak keluar 'wooy...woy...tetangga...siapa yang masak, gosong nih'. Setelah teriak-teriak ibu menuju ke arah megic com dan tiba-tiba "Astaghfirullah,,, dari tadi teriak-teriak keluar ternyata yang gosong punya sendiri"; "kenapa mi?" Sahutku. "Ini lihat kesini, magic com gosong semua ke nasi-nasi, gak makan ini mah", akupun segera bergegas menghampiri, "yah, rusak mi ini mah, udah cabut aja"; "aduh,, gak punya magic com lagi dong". Aku hanya bisa tertawa dan senyum-senyum... Lucu melihat ekspresi ibu, dan lucu karena sekalinya adik masak malah ada insiden, naluri seorang ibu yang punya jurus 1000 kata keluar, ibu mengomel tiada henti. "Mi,, udah, udah rusak mau diapain lagi" sahutku, "iya udah, nanti kamu gajian beli lagi". Hahahha
Adikku yang sangat selow melihat kondisi magic com terakhir ketika dia melihat itu kita malah jadi tertawa bersama.
Sekian
Jangan lupa bahagia
1 komentar
Waduh untung gak kebakaran.
ReplyDeleteTerima kasih sudah membaca postingan ini semoga bermanfaat :)