Bangkitlah Jiwa Pahlawan


Welcome back Agustus!
Berjumpa lagi di bulan ini, bulan penuh euforia perayaan kemerdekaan. Tentunya tidak akan pernah ada perayaan tanpa ada peristiwa sebelumnya. Misalnya saja perayaan ulang tahun seseorang. Tidak mungkin bukan orang merayakan ulang tahun tanpa ada peristiwa kelahiran seseorang sebelumnya?.
Berbicara perayaan, berarti juga berbicara tentang peristiwa yang biasanya sering disebut dengan kenangan atau bisa juga disebut dengan sejarah. Berbicara sejarah sepertinya tidak asing dengan kata Jas merah!. Jangan sekali-kali melupakan sejarah begitulah kepanjangan dari jas merah.
Setiap orang pasti memiliki sejarah dalam hidupnya sama halnya dengan bangsa Indonesia. Tepat pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia menyatakan menjadi negara yang terbebas dari penjajahan negara yang merdeka.
Namun, kemerdekaan bangsa ini tidak semua rakyat merasakan merdeka sepertinya. Merdeka seharusnya semuanya merasakan kebebasan dan kemenangan tapi nyatanya tidak. Bukan lagi hal tabu sepertinya dan sudah menjadi rahasia umum tidak perlu dijelaskan lagi secara gamblang maksud dari pernyataan sebelumnya.
Saya kira Kata merdeka memiliki definisi yang berbeda bagi masyarakat satu dan yang lainnya. Tergantung dari apa yang sedang dirasakan saat ini pada setiap masing-masing individu.
Bagi para siswa, bisa jadi arti merdeka adalah terbebas dari tugas-tugas sekolah. Pun dengan mereka yang masih berstatus mahasiswa. Bagi para pegawai atau karyawan, merdeka adalah ketika mendapatkan bonus dari perusahaan serta mendapat jatah liburan.
Itu hanya beberapa sampel contoh saja. Tetapi bagiku, merdeka adalah ketika hati senantiasa lapang serta kebebasan dalam berpikir dan cerdas dalam mendapat informasi.
Demikianlah seharusnya. Kenapa kita harus bebas dalam berpikir? Karena dari situlah kelak akan muncul kreativitas-kreativitas yang mungkin bisa jadi membuat atau menyumbang pikiran perubahan bangsa ke arah yang lebig baik.
Bayangkan jika dahulu para pejuang kemerdekaan tidak berpikir dalam melawan penjajah bisa jadi saat ini tidak ada bangsa Indonesia. Tetapi karena semangat juang dan pemikiran yang cerdas. Para pemuda dapat membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan meski menggunakan senjata bambu runcing.
Jika kita tidak diperkenankan untuk melupakan sejarah, maka marilah mencoba kembali membuka lembaran perjuangan terdahulu yang telah memperjuangkan kemerdekaan antara hidup dan mati. 
Jika mengingat demikian, seharusnya dan selayaknya kita sebagai penerus bangsa juga memiliki jiwa pahlawan serta patriotisme yang tinggi. 
Terlebih di era milenial saat ini, di tengah ujian pandemi. Sudah sepantasnya dan selayaknya bagi para pemuda membangkitkan semangat serta memiliki jiwa pahlawan seperti orang-orang terdahulu.
Semoga kita selalu menuju ke arah yang lebih baik :)

0 komentar

Terima kasih sudah membaca postingan ini semoga bermanfaat :)