Bulan Februari sangat identik dengan perayaan hari kasih sayang, padahal seharusnya untuk saling mengasihi juga menyayangi dapat dilakukan setiap hari iya, kan?. Memang terkadang kita butuh momen untuk merayakan atau memperingati hari tertentu seperti perayaan ulang tahun yang memiliki cerita berbeda setiap tahunnya. Begitupula tetang cerita cinta, setiap orang memiliki cerita cinta masing-masing terlebih di hari kasih sayang.
Definisi Cinta
Menurut kalian, apa sih, definisi dari cinta itu sendiri? kalau saya pribadi mendefinisikan cinta adalah sesuatu yang abstrak. Tidak bisa ditakar bentuk dan rupanya akan tetapi bisa dirasakan dengan hati. Karena berbicara tentang cinta itu adalah berbicara tentang sebuah fitrah. Ya, cinta itu fitrah. Setiap manusia berhak merasakannya dan mendapatkannya tanpa terkecuali.
Perlukah Merayakan Cinta di Hari Tertentu?
Jika mendapatkan pertanyaan tentang sebuah perayaan cinta, apa yang akan kalian jawab? tentunya jawaban akan beragam. Kembali lagi kepada setiap individunya. Ada yang beranggapan perlu, ada juga yang beranggapan tidak perlu atau biasa-biasa saja.
Lalu, untuk perayaan yang selalu rutin ada di bulan Februari ini bagaimana? kita mengenal hari tersebut disebut sebagai hari valentine yang jatuh pada bulan ini tepatnya di tangal 14. Terkadang dunia ini memang aneh, segala sesuatu yang tren saat itu sangat mudah sekali untuk booming dan seolah menuntut untuk turut andil di dalamya. Seperti hari valentine ini.
sedikit cerita, dahulu saya pun sempat mengikuti euforia hari tersebut ketika duduk di bangku SMP. Konon katanya hari itu disebut sebagai hari kasih sayang sedunia. Perayaannya cukup unik, di hari tersebut biasanya orang akan memberikan sebuah coklat atau bunga untuk orang terkasih atau yang disayangi. Kalau anak remaja, ya, biasanya pacarnya yang ngasih. Eitss jangan tanyakan saya dapat atau tidak coklat atau bunga itu, karena jawabannya tentu saja tidak mendapatkan bunga atau coklat dari orang yang disebut pacar (lah wong nggak punya). Jadi saya mengikuti euforia tersebut biasanya dengan sahabat saya dengan cara membeli sendiri coklatnya kemudian dimakan sendiri pula eh berdua. Kocak memang.
Namun, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia serta kematangan berfikir, mulailah muncul sebuah pertanyaan, ngapain sih, ngerayain hari valentie. Kemudian salah seorang teman ada yang mengatakan bahwa jangan ikut-ikutan seperti orang Yahudi, begitu katanya. Memang segala sesuatu itu harus tau ilmunya jangan asal ikut ramai. Sama halnya dengan perayaan valentine ini. Ketika duduk di bangku Aliyah (SMA) setiap tanggal 14 Februari ada razia yang dilakukan para guru. Biasanya mereka merazia pakaian yang tidak sesuai dengan aturan. Tetapi khusus di hari itu bukan seragam dan yang lainnya melainkan yang di razia adalah coklat. Jika ada siswa yang didapati membawa coklat langsung disita dan diamankan oleh mereka.
Kenapa sekolah saya sampai sebegitunya. Jawabannya karena sekolah saya sekolah islami yang sebisa mungkin menghindari perayaan-perayaan yang tidak dianjurkan oleh syariat atau ajaran islam.
Seperti yang saya bilang sebelumnya bahwa segala sesuatu kita buuth ilmu. Dan perayaan hari valentine ini sebenarnya di latar belakangi oleh kisah yang cukup tragis yaitu kisah seorang pendeta yang berasal dari Roma bernama Valentine. Pada tanggal 14 Februari 278 M mengalami peristiwa dipukul dan dipancung hingga tewas. Sebuah hukuman yang harus diterima karena telah menentang keputusan raja saat itu terkait dilarangnya pernikahan atau pertunangan karena sang raja ingin memiliki pasukan khusus. Oleh sebab penentangan itulah Valentine dinilai sebagai pejuang kasih sayang dan akhirnya dijadikan sebuah momen perayaan. Mungkin seharusnya momen itu adalah sebagai hari peringatan untuk bapak Valentine.
itulah singkat cerita cinta di hari hari kasih sayang yang bemula dari peristiwa di atas. Jadi, perlu atau tidaknya hari perayaan saya rasa perlu tidak perlu. Hehe
Cinta Sesungguhnya Menuju yang Halal
Kita tinggalkan cerita di atas. Kembali lagi pada definisi cinta yang sudah dipaparkan sebelumnya bahwa cinta itu fitrah yang melibatkan antara saya dan Dia yang kemudian tergambarkan atau terwakili dengan dihadirkannya sosok dari yang sejenisnya. Sehingga cinta yang abstrak itu bisa dirasakan dan tidak lagi hanya angan angan. Begitu indahnya Tuhan menciptakan cinta.
Karena cinta-Nya kepada para makhluknya begitu luar biasa, maka Dia pun menciptakan makhluk secara berpasangan. Jadi, jangan khawatir terhadap sesuatu yang telah digariskannya di lauh mahfud sana.
Begitu panjang berbicara tentang cinta dan mungkin tidak akan pernah habis untuk membahasnya. Dengan keyakinan saya atas cinta-Nya, saya tidak pernah khawatir akan kehadiran sosok dia yang sudah tertulis kelak akan dihadirkan pada waktu yang tepat. Dan kini saya sudah dipeetemukan dengannya dalam ikatan halal atas kehendak dan kepengaturan-Nya.
Itulah sedikitnya yang bisa saya goreskan tentang cerita cinta di hari kasih sayang. Semoga kita semua selalu dipenuhi dengan rasa cinta, kasih dan sayang. Amin