Drama Mudik Lebaran 2021 di Indonesia

Jika mengingat kata lebaran pastilah dalam benak serta pikiran akan terbesit tentang kumpul keluarga, mudik, dan angpau lebaran. Iya, kan?
Namun, sudah dua kali lebaran ini di Indonesia menampilkan drama mudik lebaran. Jika drama Korea bisa menjadi sebuah hiburan saat menontonnya, drama mudik lebaran justru membuat geram, sedih atau bahkan kecewa saat menontonya. Atau mungkin ada yang berusaha ikhlas dan legowo saat menontonnya. Namun yang pasti tidak seindah drama Korea.
Mudik-lebaran


Pemerintah Melarang Mudik Lebaran 2021

April lalu, masyarakat dibuat geger oleh pemerintah karena mengeluarkan pelarangan mudik secara resmi. Padahal sebelumnya, beberapa kepala daerah mewacanakan bahwa tahun 2021 mudik tidak dilarang seperti pada tahun lalu. 

Pemerintah melarang mudik lebaran pada tanggal 6-17 mei 2021. Larangan tersebut resmi diumumkan melalui surat edarana nomor 13 tahun 2021 oleh SATGAS penanganan covud-19. Belum selesai kericuhan di masyarakat saat keluarnya putusan tersebut, pemerintah lebih mengetatkan lagi terkait pelarangan tersebut melalui peraturan pengetatan yang dilakukan sejak 22 April hingga 5 Mei.

Alhasil, berbagai spekulasi di masyarakat pun muncul. Ada yang menganggap pemerintah melarang mudik sejak tanggal 22 april bukan tanggal 6 Mei. Ada pula yang sudah mengambil ancang-ancang untuk segera kembali ke kampung sebelum tanggal tersebut. Ada pula yang berkomentar dan mengeluh melalui media sosial masing-masing.

Nampaknya, pelarangan mudik yang dikeluarkan pemerintah ini tidak relevan dengan harapan penanganan covid saat media memberitakan WNA bebas masuk ke Indonesia terkhusus warga India dan China yang ada di pemberitaan kala itu. Akhirnya masyarakat pun semakin geram. Memandang pemerintah seolah pilih kasih atau bahkan rasis.

Kenapa bisa WNA diperbolehkan masuk, padahal warga pribumi diharapkan untuk berdiam diri dengan tidak berkunjung atau mudik dengan berbagai kata-kata bijak yang mereka keluarkan. Tentu saja hal demikian membuat warga sangat geram dan ada ribuan yang menentang pelarangan mudik.

Di hari pertama pelarangan mudik, ribuan pengendara motor berhasil menjebol pertahanan aparat yang menghadang mereka. Selain itu pelarangan tersebut juga menimbulkan efek lain seperti kemacetan yang cukup panjang di beberapa titik.

Aduhai terkadang ikut miris jika melihat fakta yang ada. Tidak hanya itu, dalam benak pun ikut bertanya-tanya tentang peraturan yang ada. Sesungguhnya peraturan yang ada diperuntukkan bagi siapa?

Adanya WNA yang bisa masuk pun mendapatkan respon dari masyarakat. Terutama bagi yang merasakan dampaknya langsung yakni tidak bisa mudik. Cuitan di laman media sosial pun kembali ramai. Mungkin memang hanya itu yang bisa dilakukan. Berharap para pejabat membaca dan merespon. Sehingga saat membuat kebijakan benar-benar serius dan tidak seperti sedang main-main.

Mudik Lebaran 2021 yang Menegangkan



Mendengar pemberitaan tentang mudik tentunya ada rasa sedih yang muncul. Tahun ini benar-benar berbeda bahkan sangat berbeda bagiku. Di tahun ini adalah tahun pertama aku melalui Ramadhan bersama seorang suami di tanah kelahiran suami. Jauh dari orang tua adalah hal yang biasa. Tetapi saat ada pelarangan jiwa ini pun ikut meronta.

Mungkin aku adalah salah satu dari masyarakat yang geram dan bertanya-tanya "Kok, bisa?" saat mendengar kabar WNA bisa masuk ke Indonesia dan ada yang positif. Jiwa yang meronta dan memutuskan untuk ikhlas pun terusik. 

Akhirnya setelah berdiskusi dengan suami kami memutuskan untuk mencoba peruntungan bisa mudik atau tidak. Rasanya kurang greget kalau belum mencoba secara langsung dan mengetahui fakta yang ada. Kalau bisa dalam hayalanku jika aku tercegat oleh pak polisi aku ingin menanyakan hal yang ada dalam benak.

Aku dan suami pun mulai menghubungi beberapa pihak travel, apakah membuka perjalanan antar kota atau tidak. Siapa yang mengira, ternyata banyak travel yang tetap membuka perjalanan antar kota dengan jarak puluhan kilo. Tanpa pikir panjang langsung memesan tiket  perjalanan dan ternyata penuh.

Waw! Meski ada pelarangan mudik, ternyata travel yang hendak dipesan semuanya full booking. Aku pun mencoba  ikhlas dan legowo sembari membayangkan lebaran hanya bersama suami. Namun dalam hati kecil aku masih berharap masih bisa tetap pulang kampung.

Qadarullah wa maasyaAllah, sungguh subuh itu aku sangat gembira. Selepas mencoba ikhlas untuk tidak mudik, tiba-tiba saja pihak travel menghubungi nomor ponsel suami dan memberikan kabar bahwa masih bisa booking untuk perjalanan saat malam takbiran.

Hari itu pun tiba, aku yang sangat kepo langsung bertanya kepada supir travel

“Pak, emang di jalan sudah aman? Boleh?”
“Wah, nggak, Neng! kan, dijaga”
Deg, jantungku tiba-tiba saja menjadi sesak
“Lalu bagaimana, Pak?”
“Ya, kalau ada penyekatan kita berhenti dulu neng terus nyari jalan alternatif”

Mendengar jawaban supir tersebut, aku hanya bisa pasrah dan berdoa tentunya. Jika Tuhan mengizinkan aku pulang ke kampung maka Dia akan memudahkan perjalannku. Itu keyakinan yang aku pegang.

Benar saja, sepanjang jalan banyak sekali penyekatan. Jantung semakin berdebar kencang saat mobil travel yang aku tumpangi ikut berbaris pada jalur pemeriksaan. Saat itu pula mulai menata hati untuk mencoba ikhlas lagi kalau nanti harus putar balik dan gagal mudik.

Namun, ternyata Tuhan menakdirkan aku untuk berkumpul bersama orang tua di lebaran kali ini. perjalananku lancar dan lolos dari penyekatan hingga sampai dengan selamat di tanah kelahiran.

Benar-benar mudik lebaran 2021 yang menegangkan. Sebuah pengalaman yang tidak akan terlupakan sepertinya. Dengan kejaidan demikian, aku berharap semoga tahun depan tidak ada lagi hal seperti itu terjadi lagi.

Tetap sehat dan tetap semangat, ya. Jangan lupa bahagia!
Jaga iman, imun, dan aman. 

10 komentar

  1. Saya juga membuat artikel serupa tapi dari perspektif hukum. Mudik kali ini memang dilarang karena keselamatan dan kesehatan masyarakat yang utama

    ReplyDelete
  2. wah mbak padahal cerita pas lolosnya gimana itu yg bikin penasaran mbak..mau nekad tp gimana kalo antar provinsi beresiko.. temen ada yg lolos dr jakarta ke malang dicegat di ngawi tapi ya gt di lobby lah si penjaganya sama tes rapid di tempat ga tau bayar berapa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lolosnya bener2 untung2an mbak. Supor cuma mlipir ikutan barisan mobil yang gak diperiksa. Langsung tancap gas pas depan polisi 🤣

      Iya kalau antar provinsi khawatir. Ini masih antar kota

      Delete
  3. Mudah2an pemerintah lebih bijak menangani mudik tahun depan, setidaknya ada alternatif lain. Jangan sampai "selalu" kabarkan covid naik saat lebaran saja, tapi hari besar lain, tidak ada dampak berarti. Moga aja.

    ReplyDelete
  4. Wah bersyukur bisa mudik meski harus deg-degan ya. Memang berkumpul bersama dengan keluarga itu sesuatu banget apalagi kalo liburan panjang nggak ada tiap saat.

    ReplyDelete
  5. Memang geram siy sama kebijakan yg ada sekarang ini, dilarang mudik tapi piknik boleh dan WNA masuk sini juga boleh. Rasanya konyol. Klo aku alhamdulillah tahun ini aku, mamah dan mamer ada di satu kota, jadi gak mudik ke kampung halaman pun ya udahlah. Kangen sama sodara yg lain paling via vidcall atao zoom...hehehe

    ReplyDelete
  6. Saya termasuk yg gak mudik kali ini, memang lebaran di rumah saja lebih aman, sambil berharap tahun depan mudah2an kita bisa kembali mudik dengan bahagia gak ada pandemi kayak gini lagi deh, aamiin

    ReplyDelete
  7. wah baca ini jadi sedih soalnya saya juga ga bisa mudik niy kak, sedih ga bisa ketemu sama kelaurga. padahal udah bayangin pengen ketemu mereka dan kumpul bareng

    ReplyDelete
  8. Denger cerita teman bisa mudik aja udah seneng banget. Pastilah mereka kangen banget sama keluarga, udah 3 tahun nggak pulang
    Yah meskipun aku nggak pernah ngerasain mudik kayak orang orang, cuma denger ceritanya aja dah bahagia

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca postingan ini semoga bermanfaat :)