Setiap yang bernyawa pasti akan berupaya mempertahankan kehidupannya. Istilah seleksi alam akan berlaku, siapa yang kuat dia yang akan bertahan. Setiap makhluk di muka bumi ini juga memiliki jalan yang berbeda. Namun, jika melihat pada akhirnya memiliki tujuan yang sama.
Dia, telah menciptakan berbagai macam makhluk di muka bumi ini. Kemudian dibagi menjadi beberapa golongan-golongan. Ada yang termasuk kedalam golongan tumbuhan, ada yang temasuk kedalam golongan hewan, golongan jin dan golongan manusia. Namun, dari sekian banyak makhluk hanya ada 2 yang memilki tugas yang sama, yaitu golongan jin dan manusia. Seperti dalam kalamNya yang artinya “Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku. Adz-dzariat:56”
Jin dan Manusia, merekalah yang memiliki tugas yang sama yaitu beribadah kepada-Nya serta merekalah yang kelak akan mempertanggung jawabkan segala perbuatannya. Bukan hal yang tabu lagi dikalangan umat manusia. Sejarah tentang Adam a.s beserta pendampingnya Siti Hawa. Kemudian sejarah sang iblis yang sudah divonis kelak akan pindah haluan menjadi peghuni neraka karena tidak mau taat terhadap perintahNya.
Adam dan Hawa, dahulu adalah penghuni surga. Tapi karena sebuah kesalahan yang dilakukan oleh Hawa atas prakarsa hasutan sang iblis memakan buah terlarang yaitu buah khuldi, Adam dan Hawa harus menerima konsekuensi diusir dari surga. Turunlah mereka ke muka bumi.
Itulah awal dari sebuah kehidupan insan manusia yang kemudian berkembang sampai saat ini. Melekatlah label anak cucu Adam kepada manusia yang ada di muka bumi ini.
Berawal dari kisah tersebut pula, manusia harus mempertanggung jawabkan segala apa yang dilakukannya selama di dunia sebagai syarat kelak kembali ke alam yang gaib surga atau neraka.
Saat ini, manusia sedang berada di dunia. Hidup tumbuh dan berkembang, hingga pada akhirnya kelak mereka akan kembali lagi ke alam yang gaib dengan melalui beberapa perjalanan.
Dalam hidup, manusia akan mengalami aktifitas yang dinamis. Terbukti dengan adanya kita saat ini. Kita tidak mungkin ada jika tidak bertemunya Adam dan Hawa di muka bumi, yang lebih dekatnya adalah kita tidak mungkin ada jika dahulu orang tua kita tidak bertemu pula.
Dalam dinamisasi kehidupan, manusia telah diberikan sebuah potensi oleh sang Khalik. Potensi yang menuju kearah kebaikan dan potensi yang menuju kearah keburukan. Dari potensi itulah manusia selalu dihadapkan dalam pilihan antara baik atau benar, antara hitam atau putih. proses dinamisasi akan terus berkelanjutan sampai kelak sang Khalik menutup habis kehidupan di muka bumi serta planet lainnya dan hanya tertingal alam gaib.
Dalam proses dinamisasi itulah manusia akan mengalami sebuah peroses kehidupuan. Bermula dari sebuah janian kemudian menjadi bayi lalu menjadi anak tumbuh menjadi remaja hingga dewasa, mengalami fase galau, mengalami fase pernikahan sampai pada fase akhirnya adalah kematian.
Maka, dalam proses tersebutlah manusia harus sadar betul terhadap dirinya. Mengenal hakikat diri beserta tujuan apa serta apa yang menjadikan alasan mereka untuk hidup dan berkembang. Selesai mengenal diri, manusia juga harus sadar dan menyadari akan adanya keberadaan sang Khalik. Bukan hanya sekedar sadar tentang keberadaanNya, tapi juga mengenal sang Khalik beserta hubungan apa yang terjadi terhadap diri dan sang Khalik tersebut.
Karena hidup adalah sebuah proses dinamisasi, belajar adalah salah satu kuncinya. Mengenal fitrah diri, mengenal sang Khalik, mengetahui segala potensi, mengetahui tujuan hidup beserta segala rintangan yang akan dihadapi sehingga menjadi manusia yang unggul dan pandai bersyukur.
Dia, telah menciptakan berbagai macam makhluk di muka bumi ini. Kemudian dibagi menjadi beberapa golongan-golongan. Ada yang termasuk kedalam golongan tumbuhan, ada yang temasuk kedalam golongan hewan, golongan jin dan golongan manusia. Namun, dari sekian banyak makhluk hanya ada 2 yang memilki tugas yang sama, yaitu golongan jin dan manusia. Seperti dalam kalamNya yang artinya “Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku. Adz-dzariat:56”
Jin dan Manusia, merekalah yang memiliki tugas yang sama yaitu beribadah kepada-Nya serta merekalah yang kelak akan mempertanggung jawabkan segala perbuatannya. Bukan hal yang tabu lagi dikalangan umat manusia. Sejarah tentang Adam a.s beserta pendampingnya Siti Hawa. Kemudian sejarah sang iblis yang sudah divonis kelak akan pindah haluan menjadi peghuni neraka karena tidak mau taat terhadap perintahNya.
Adam dan Hawa, dahulu adalah penghuni surga. Tapi karena sebuah kesalahan yang dilakukan oleh Hawa atas prakarsa hasutan sang iblis memakan buah terlarang yaitu buah khuldi, Adam dan Hawa harus menerima konsekuensi diusir dari surga. Turunlah mereka ke muka bumi.
Itulah awal dari sebuah kehidupan insan manusia yang kemudian berkembang sampai saat ini. Melekatlah label anak cucu Adam kepada manusia yang ada di muka bumi ini.
Berawal dari kisah tersebut pula, manusia harus mempertanggung jawabkan segala apa yang dilakukannya selama di dunia sebagai syarat kelak kembali ke alam yang gaib surga atau neraka.
Saat ini, manusia sedang berada di dunia. Hidup tumbuh dan berkembang, hingga pada akhirnya kelak mereka akan kembali lagi ke alam yang gaib dengan melalui beberapa perjalanan.
Dalam hidup, manusia akan mengalami aktifitas yang dinamis. Terbukti dengan adanya kita saat ini. Kita tidak mungkin ada jika tidak bertemunya Adam dan Hawa di muka bumi, yang lebih dekatnya adalah kita tidak mungkin ada jika dahulu orang tua kita tidak bertemu pula.
Dalam dinamisasi kehidupan, manusia telah diberikan sebuah potensi oleh sang Khalik. Potensi yang menuju kearah kebaikan dan potensi yang menuju kearah keburukan. Dari potensi itulah manusia selalu dihadapkan dalam pilihan antara baik atau benar, antara hitam atau putih. proses dinamisasi akan terus berkelanjutan sampai kelak sang Khalik menutup habis kehidupan di muka bumi serta planet lainnya dan hanya tertingal alam gaib.
Dalam proses dinamisasi itulah manusia akan mengalami sebuah peroses kehidupuan. Bermula dari sebuah janian kemudian menjadi bayi lalu menjadi anak tumbuh menjadi remaja hingga dewasa, mengalami fase galau, mengalami fase pernikahan sampai pada fase akhirnya adalah kematian.
Maka, dalam proses tersebutlah manusia harus sadar betul terhadap dirinya. Mengenal hakikat diri beserta tujuan apa serta apa yang menjadikan alasan mereka untuk hidup dan berkembang. Selesai mengenal diri, manusia juga harus sadar dan menyadari akan adanya keberadaan sang Khalik. Bukan hanya sekedar sadar tentang keberadaanNya, tapi juga mengenal sang Khalik beserta hubungan apa yang terjadi terhadap diri dan sang Khalik tersebut.
Karena hidup adalah sebuah proses dinamisasi, belajar adalah salah satu kuncinya. Mengenal fitrah diri, mengenal sang Khalik, mengetahui segala potensi, mengetahui tujuan hidup beserta segala rintangan yang akan dihadapi sehingga menjadi manusia yang unggul dan pandai bersyukur.
1 komentar
itulah hakekat manusia diciptakan..untuk beribadah kepadaNya..karena semua akan kembali lagi kepadaNya...siip mbak...lanjutkan ya...semangat
ReplyDeleteTerima kasih sudah membaca postingan ini semoga bermanfaat :)