Teman Sepi
Teman, satu kata
ini pasti diketahui oleh seluruh orang yang berada di muka bumi ini. Karena
setiap orang pasti memiliki teman tanpa terkecuali. Teman ini bermacam-macam
bentuknya bisa orang, boneka, buku, pena, kertas lukis, handphone dan masih
banyak lagi, tergantung dari masing-masing pribadi orang tersebut.
Lantas,
bagaimana dengan aku? Aku yang katanya sanguinis tapi ternyata introvert ini menjadikanku
memiliki dua dimensi dalam diri. Sanguinisku akan terpancar nyata di khalayak
ramai sehingga mereka tidak akan mengira bahwa aku adalah introvert. Sedih? Tak
pernah aku tampakkan kepada mereka, banyak masalah? Aku juga tak pernah
menampakkannya. Biarlah itu menjadi urusanku dan si introvertku yang
menyelesaikannya. Introvertku ini memiliki teman yaitu buku, pena atau media
apapun yang bisa menuangkan rasa yakni dengan cara menulis. Menulis ini
selanjutnya aku sebut sebagai teman sepi, karena dengannya aku tak perlu
menggetarkan pita suaraku. Cukup dengan menggerakan kedua tangan dengan ratusan
huruf yang menari-nari didalam otak-ku. Menyusun semua huruf itu untuk menjadi
sebuah kata yang akan merangkai berbagai macam kalimat. Dalam keheningan malam
atau ketika sedang diam dalam keramaian, seringkali secara spontan huruf-huruf
itu muncul dan menari-nari di atas kepalaku memaksa untuk menggerakkan tanganku
melewati kendali otak. Dulu, aku acuhkan jika aku sedang dalam keramaian tapi
sayangnya selalu muncul penyesalan jika aku mengacuhkan teman sepiku jika
berada dalam keramaian. Teman sepiku ini sangat setia, dengannya aku sangat
bebas berekspresi. Mau mengeluarkan gaya bahasa apapun dia tidak akan pernah
komentar. Sangat berbeda bukan dengan teman hidup yang sedikit-sedikit komen,
sedikit-sedikit kritik, dari sedikit-sedikit itu justru yang akan menjadi
boomerang bagi pertemanan itu sendiri. Jika aku dihadapkan oleh dua pilihan
teman antara teman sepi dengan teman yang real, aku akan lebih memilih teman
sepi. Alasannya sudah sangat jelas, sudah aku tuliskan pada kalimat sebelumnya.
Begitulah cara si introvertku ini dalam menangani berbagai masalah yang
dihadapi. Dengan mencurahkan segala kegundahan yang ada melewati tulisan, itu
akan segera mengembalikan mood yang kurang baik menjadi lebih rileks dan
tenang.
Bersama teman
sepiku, aku tak perlu khawatir dia akan membeberkan semua permasalahanku tanpa
seizinku. Dialah teman yang selamanya tidak akan pernah meninggalkanku, tidak
pernah menghianati, atau berbohong. Never!!!
Mungkin yang
terjadi malah sebaliknya. Aku yang meninggalkannya, aku yang menghianatinya
bahkan membohonginya. Seperti yang sudah pernah aku lakukan beberapa tahun
silam. Teman sepiku,, maafkan aku yang dulu sudah meninggalkanmu yang ternyata
membuatku sangat rindu padamu. Kali ini, kita akan selalu bersama kembali
karena aku sudah melakukan perjanjian denganmu kemarin. Mengenalkanmu kepada
teman hidupku dan memberikan manfaat bagi mereka. Mari berkarya!
11 komentar
Semoga kau temukan teman setiamu..
ReplyDeleteHeeee aamiin ka :D
DeleteEnak dibaca 😍
ReplyDeleteMksih kak 😊
DeleteMari berkarya dalam fiksi dan nonfiksi 🎶
ReplyDeleteHehe
Nice Kak 😍
Mari kak
DeleteTeman sepi tak kan mengkhianati, bener banget dek...
ReplyDeleteHeheheh
DeleteTeman sepi teman yang setia, bagus tulisannya kak😊 oiya btw aku juga introvert kak
ReplyDeleteSttttttt menanti jodoh ini mah. ..ups. menanti teman .... 😀😀😀😀
ReplyDeleteMari menulis cerita kita kakak
ReplyDeleteTerima kasih sudah membaca postingan ini semoga bermanfaat :)