Ibuku,,, Pahlawanku
Ibu, sosok pahlawan yang nyata, yang nampak
terlihat dan bisa menjadi panutan bagi setiap anak yang terlahir oleh rahimnya.
Dia rela mempertaruhkan sebuah nyawa yang ia miliki demi melahirkan anaknya. Rasa
sakit yang ia derita ketika proses persalinan terbayar sudah dengan hanya
mendengar suara tangis anaknya. Inilah perjuanagan awal dari pahlawanku yang
bernama ibu. Tulus cinta kasihnya akan selalu tercurahkan untuk semua
anak-anaknya tanpa membedakan. Merawat dan mendidik anak-anaknya agar tumbuh
menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa.
Ketika aku masih balita, entah berapa banyak malam
yang aku usik untuk waktu istirahatmu ibu, engkau rela bangun malam hanya untuk
menggantikan popokku yang basah. Ketika aku sakit dan terus merengek entah
berapa malam pula aku membuatmu tidak tidur semalaman. Menggendongku,
memelukku, hanya agar aku bisa kembali terlelap. Usiaku semakin hari semakin
bertambah, engkau mengajariku banyak hal mulai dari berbicara, merangkak,
berjalan bahkan kini aku bisa berlari kencang. Dan aku yakin engkau melakukan
semua itu dengan tulus ikhlas dan tanpa pamrih.
Aku teringat sebuah kisah dongeng burung, burung
betina yang memiliki beberapa anaknya didalam sarangnya. Dalam kisah itu, setiap
pagi hari sang induk burung pergi terbang bebas dari dahan satu ke dahan lain,
mencari makan untuk akan-anaknya yang ditinggalkan didalam sarang . Ketika
induk burung mendapatkan makanan, ia pun segera bergegas kembali ke sarang dan
memberikan makanan itu kepada anak-anaknya. tanpa memikirkan dirinya yang juga
kelaparan.
Kisah burung
itu, ternyata persis yang dilakukan oleh ibu, Ibu akan selalu mengutamakan
anaknya terlebih dahulu kenyang tanpa
memikirkan dirinya. Yang terpenting baginya adalah anak-anaknya tumbuh dengan
sehat. Pantaslah jika surga itu berada ditelapak kaki sang ibu, Allah
memberikan penghargaan kepada para ibu yang selalu tulus ikhlas menjaga dan merawat
titipanNya.
Setiap hari,
sosok pahlawan itu semakin menunjukkan masa tuanya, kini kulit-kulitnya tidak
sekencnag dulu, dalam raut wajahnya yang mulus sekarang sudah banyak
memunculkan kerutan-kerutan. Kini, pahlawan itu sudah memasuki usia paruhbaya.
Namun begitu, tulus kasihnya tidak berkurang sedikitpun. Oh ibu....
Ribuan kilo,
jarak yang kau tempuh, lewati rintangan untuk aku anakmu. Ibuku sayang, masih
terus berjalan walau tapak kaki penuh darah penuh nanah. Seperti udara kasih
yang engkau berikan, tak sanggup ku membalas,, ibu (lyric by:Iwan Fals)
Kau pernah
dengar sebuah pepatah bahwa “ seorang ibu, mampu merawat 10 anaknya sekaligus,
tapi 10 anak belum tentu mampu merawat 1 orang ibu" ini pepatah memang
benar adanya, betapa banyak anak-anak yang menjumpai ibu dalam usia renta tak
berdaya, namun mereka tidak mau repot mengurus dan merawat sang ibu, mereka
menitipkan sang ibu ke panti jompo. Aduhai... inikah balasan untuk sang
pahlawan terkasih? Lirik dari om Iwan Fals tadi harusnya membuat kita sadar dan
membalas jasa sang pahlawan walau tak sebanding.
Dulu, sempat
viral tulisan surat untuk sang ibu dari anaknya, yang anaknya diberikan tugas
bebersih oleh ibunya.
Nyapu : 5000
Ngepel : 5000
Nyuci piring : 10.000
Nyapu halaman : 10.000
Total : 30.000
Sang ibu hanya tersenyum membaca tulisan itu, lalu
sang ibupun membalas
Menahan sakit saat persalinan : Gratis
Terjaga di waktu malam : Gratis
Mendidik dan merawatmu : Gratis
Total : GRATIS
Ketika sang anak membaca tulisan itu, segeralah ia mmeperbaiki
isi suratnya untuk sang ibu, nominal angka itu berubah menjadi tulisan GRATIS.
Itulah bedanya anak dengan sang ibu, pepatah diatas
harus benar-benar menjadi renungan bagi setiap anak, untuk mengingat jasa-jasa
pahlawannya yang bernama ibu.
Ibu, memang pahlawan bagiku. Ketika tidak ada tempat
untuk berkeluh kesah ibu hadir dan mau mendengarkannya, ketika semua orang
menghina dan mencaci ibu hadir memberi semangat dan berkata “jangan hiraukan
mereka”, ketika aku butuh sesuatu, itupun sudah tersedia sebelum aku meminta. Tak
akan ada habisnya kata ini jika harus aku detailkan segala sesutau tentang ibu.
Memang, terkadang sang pahlawan itu sangat cerewet,
bahkan sang anak ikut merasakan kesal yang tiada tara. Akupun begitu, tak betah
jika ibu sudah mengeluarkan jurus 1000 kata, rasanya ingin aku pura-pura pigsan
saja. jurus 1000 kata ibu yang sebenarnya memiliki banyak arti terkadang salah
diterima oleh anak-anaknya. Dibalik jurus 1000 kata itu terselip sebuah nasihat
yang terkadang kita tak menerima dengan baik. Aku yakin, jika kalian perempuan
dan kelak menjadi seorang ibu, kalian juga akan menguasai jurus ini. Jurus 1000
kata.
1 komentar
Love you mom
ReplyDeleteTerima kasih sudah membaca postingan ini semoga bermanfaat :)