Kamila

Selamat bermalam Rabu,,,
lama rasanya tak berkunjung ke laman saya ini, sekedar untuk berbagi kisah yang pernah kulalui dan alami, atau yang aku tau dan yang mengalaminya orang lain. heeee
well,, banyak kisah yang ingin aku share sebenarnya. Namun,, untuk membuka benda berbentuk persegi panjang ini tidaklah mudah, seperti mau mengangkat beban seberat 100kg (lebay, hahahah).

Lets begin.. hehhehe
Gadis kecil berusia 7 tahun, siapa yang mengira dia adalah salah satu anak dengan keterbatasan, atau orang dengan berkebutuhan khusus????. 
waktu itu,,, saya sedang duduk di bangku kuliah semester 8. Layaknya mahasiswa pada umumnya, masa itu adalah masa-masa galau, betapa tidak,,, kami mahasiswa sangat sering merasakan yang namanya PHP (Pemberi Harapan Palsu) yang tentu pelakunya adalah budos atau pados. So, daripada saya ikutan galau saya iseng mencari kegiatan tambahan, kerja freelance atau apalah itu. dan akhirnya saya menemukan sebuah loker yang dipost di laman Facebook saya, tanpa fikir panjang sayapun mendaftarkan diri. Disitu tertuliskan "dibutuhkan guru pendamping.. bla bla bla" fix, dalam hayalan saya, saya hanya akan mendampingi atau menemani seorang siswa yang sedang belajar, layaknya guru les private atau bimbel. 

Tibalah saya, dihari bertemu dengan yang bersangkutan yaitu keluarga dari anak yang akan saya dampingi kelak, disitu saya di wawancara langsung dan mereka kaget guru yang datang adalah seorang mahasiswa teknik 😅. Saya meyakinkan mereka bahwa saya mampu menangani anak TK!. muncullah seorang anak perempuan cantik dan saya kira dia pendiam. setelah beberapa lama ibu dari anak ini bilang bahwa anaknya yang bernama Kamila adalah seorang anak berkebutuhan khusus!. jeng jeng,,, gantian saya yang syok! 😂 bagaimana mau ngadepin ini bocah,??. Dalam hati mulai ragu untuk mengambil pekerjaan ini, namun apa salahnya saya mencoba (fikirku). Sayapun memberanikan diri untuk membuat kesepakatan dengan si ibu anak ini, "coba 1 pekan saya bersamanya, jika saya gagal ibu tak perlu membayar saya" si Ibupun menyetujui dan lagsunglah dia menjelaskan segala apa-apa yang harus saya lakukan dan apa syndrom yang diderita anak tersebut. Dalam dunia psikologi dia menderita ADHD (lupa ini singkatannya apa 😅, maafkan). intinya,, ini anak sedang menjalani terapi prilaku karena diusianya yang sudah 7 tahun, Kamila tidak menghiraukan sekitarnya (autis) dan terkadang tangannya sering melakukan gerakan-gerakan yang tidak perlu, bahkan Kamila tidak pandai berbicara layaknya anak usia 7 tahun. Cara bicaranya lebih mirip dengan anak yang masih usia 2/3 tahun. Saya diberi buku prilaku dan buku terkait Syndrom yang Kamila derita, saya harus mempelajari itu semua dan bukunya sangat tebal, tidak 50halaman tapi ratusan sudah mirip kamus Al-Munjid (coba bayangkan!). haha... setelah itu, saya pulang dan tepat hari pertama sekolah saya mulai bekerja menjadi guru pendamping Kamila. (Jadi, ternyata guru pendamping yang dimaksud adalah seorang guru yang khusus menerapkan terapi seorang anak berkebutuhan khusus disekolah normal, agar anak ini bisa sembuh menjadi anak yang normal, dan tugas yang harus saya lakukan adalah antar jemput Kamila dan mendampingi Kamila belajar di sekolah TK umum).

Hari pertama tiba, saya datang menjemput Kamila kerumahnya dan Kamila  sudah siap dengan seragamnya begitupun ibu Kamila yang siap mengantar Kamila (saya kira ibunya kamila tidak ikut, tapi ternyata ikut. karena kalau tidak, bahaya bagi Kamila dan saya diperjalanan, melihat prilaku Kamila yang sangat diluar dugaan). Benar saja, hari pertama saya dikejutkan dengan sikap Kamila yang tiba-tiba melempar kerudungnya dan harus mebujuknya dengan ekstra agar dia mau naik keatas motor dan kesekolah bersamaku. Sepanjang perjalanan Kamila bernyanyi, tak disangka bukan? Setelah ngamuk dia berubah bahagia. Beruntunglah jarak antar rumah dan sekolah Kamila tidak jauh, hanya sekitar 500m . Setiap hari saya harus membuat dairy tentang kamila dan harus saya laporkan ke Ibunya terkait terapi yang harus di terapkan. Hari pertama sekolah, Kamila begitu bahagia dan ceria, namun memang benar di sangat autis dan tidak bisa diarahkan. Fokus yang bisa dia terima hanya sekitar 5-10 detik, itupun harus dengan cara memegang kedua tangannya dan kontak mata. Supaya Kamila mengerti apa yang dimaksud. Hari pertama ini, agaknya saya sedikit kerepotan menghadapi sikap Kamila. Beruntung, hanya menemaninya selama kurang lebih 3 jam, (kalau seharian mah sepertinya saya angkat tangan. hahha.....)
pulang kerja dihari pertama hatiku tak berhenti bergumam, lanjutkan tidak ya??? hingga akhirnya memutuskan Lanjut maf! satu pekan!!! semangaattt.. ke-esokan harinya saya masih dikejutkan dengan sikap Kamila yang aneh, tiba-tiba dia lari menghilang secepat kilat, tiba-tiba dia kewarung dan mengambil jajanan tanpa bayar, di kelas kerjaannya lari-lari kesana kemari, ngambil barang temennya lalu dia lempar, aaarrrggghhh ingin rasanya aku teriaakkk dan lempar itu anak!. (kudu kuat, begitu terus sloganku hahahah). Dengan kesabaran dan perjanjian selama satu pekan, ternyata aku sudah mulai paham dengan prilaku Kamila sebelum satu pekan, and i think saya bisa bertahan lebih lama. yeay!!!... 😃

Hari-hariku bersama Kamila ternyata sangat seru!. banyak ilmu baru yang Allah berikan lewat Kamila, jadi berasa lagi belajar bareng dia. Satu pekan bersama ternyata Kamila sudah mau mengikuti instruksi-instruksi yang saya berikan.,, kejadian-kejadian yang saya sebutkan diatas sering terjadi dan masih sangat random. Dan ada kisah yang sampai saat ini selalu saya ingat. Kamila ternyata anak yang sangat cerdas, beberapa hari dia sekolah dia bisa duduk mengikuti pelajaran 5-10 menit bahkan menulis dengan cepat sesuai arahan dari guru kelasnya (bahagianya aku waktu itu). Dan itu kemajuan sangat pesat menurutku,,karena biasanya dia hanya duduk dalam hitungan detik. Baru masuk ke kelas ketika teman-teman sedang berdo'a dan bernyanyi-nyanyi dia malah minta makan dan ngemil, dia nulis?? jangan harap!!! hahah (unik memang). Kemajuannya yang lain adalah dia bisa berbagi dengan temannya, dia bisa mengucapkan kata "tolong" lebih jelas dan beberapa kata lainnya. Bahkan dia sudah bisa bermain dengan teman sekelasnya. (bahagia ini tidak pernah bisa saya lupakan, tentunya proses ini sudah hampir 2 pekan ketika kita bersama). Sebelumnya kamila bagaimana?? ya, seperti yang diatas saya tulis. Ada satu kejadian yang membuat saya syok, yaitu ketika dia menginginkan sesuatu dan tidak dia dapat dia bakalan guling-guling di tanah atau lantai 😂😂😂, dan kejadian yang lucu lagi adalah ketika ada penjual klomang dia tiba-tiba ngambil dan lari, dan kitapun kejar-kejaran (berasa kaya pelem india hhahha). Dan you know what? Kamila ternyata orangnya jijik-an. Pas dia guling-guling lalu saya bilang kotor dan jorok, dia pun segera bangkit dari guling-gulingnya.😄

Kamila,, terimakasih banyak telah mengajarkan kesabaran yang luar biasa. terimakasih atas senyum dan tawa yang pernah kita lalui, dan ternyata sedih juga ketika berpisah dengan Kamila, begitupun Kamila. maafkan kaka hanya satu bulan bisa membantu terapimu. Kabar terahir yang saya dapat dari ibunya, Kamila sudah mau berkerudung dan ternyata Kamila Homeschooling pada akhirnya. Maafkan kaka Kamila... 😢😭

Bersama Kamila, saya semakin yakin bahwa Allah tidak pernah pilikasih dengan ciptaanNya. Dia memberikan kelebihan yang luar biasa ketika kebanyakan orang menganggap kekurangan. Bagi saya, Kamila bukan seoarang anak yang kekurangan,, namun berkelebihan. Makanya dia harus tumbuh dibantu dengan orang-orang yang khusus.
Allah tidak pernah menguji hambanya diluar kemampuan dari hamba itu sendiri (ini yang diberikan Allah kepada kedua orang tua Kamila).

Inilah kisahku dengan Kamila yang tidak bisa saya ceritakan dengan sangat detail. semoga ada ilmu dan manfaat dari kisah ini. 😊


Cirebon, 23 Juli 2019
23.32
Fie_07




1 komentar

Terima kasih sudah membaca postingan ini semoga bermanfaat :)