Tradisi yang Asing di Telingaku

Aku, dilahirkan di Cirebon, sejak bayi hingga sekarang aku didik dan dibesarkan di sebuah kabupaten Cirebon, tepatnya di kecamatan Sumber. masa kecilku tidak jauh berbeda dengan masa kecil anak-anak pada umumnya, yang kerjaannya bermain dan hidup tanda beban (ini masa yang paling indah menurutku) dimana, yang paling berat kala itu adalah PR matematika. dari kecil tidak pernah aku mendengar adat atau tradisi yang aneh-aneh atau apalah. Aku hanya tau mitos katanya perempuan gak boleh duduk di pintu nanti lamarannya balik lagi (maksudnya batal lamaran), itu akhlaq menurutku. yang namanya duduk dipintu ya jelas gak sopan, kasian sama orang yang mau keluar-masuk jadi terhalangi. Seingatku hanya ada tradisi tahun-an di daerahku, tradisi ketika bulan-bulan tertentu seperti Maulid Nabi. Didaerahku, kami marayakan maulid dengan cara bersholawat pake deba (kitab yang berisikan puji-pujian kepada kanjeng nabi). satu bulan full setiap rumah akan digilir siapa yang mau merayakannya (bukan dalam arti hura-hura), dan dihari tertentu dirayakan di mushola-mushola sekitar. Ini tradisi yang mengasyikkan menurutku karena banyak makanan hihihi. Lalu tradisi tahunan yang diselenggarakan oleh madrasah (tempat aku menimba ilmu agama), yang disebut Haul biasanya dibarengi dengan imtihan. jadi nanti judul di spanduknya itu 'Haul dan Imtihan'. Apa itu haul? akupun belum tau arti sebenarnya namun haul adalah hari peringatan bagi kiai sepuh didaerah kami yang sudah meninggal. namanya ki mastuan banten (ini mungkin berkaitan dengan penyebaran Islam di daerahku, aku tinggal di blok Bantenan). Haul sendiri dilaksanakan biasanya tepat pada 1 syawal, Pagi selepas Sholat Id atau sore ba'da Ashar semua warga berziarah ke makam ki mastuan banten (begitu warga ku menyebutnya). Imtihan adalah perayaan kenaikan kelas dari kelas 1 ke kelas 2 dan seterusnya, dan yang lebih tepatnya untuk santri kelas 6 yang mereka lulus dari madrasah. Kalau jaman now mah perpisahan gitu lah. Namun di acara imihan-pun terkadang ada yang khataman juga, dibarengin gitu acaranya, khataman (bagi santri-santri yang berhasil menuntaskan ngaji Qur'an entah itu dalam satu tahun atau beberapa bulan. Hanya itu yang aku tau hingga aku beranjak remaja.

Dan ternyata, ketika aku beranjak remaja, tepatnya aku duduk di Aliyah (setara SMA) adat/tradisi di Cirebon itu ternyata banyak, dan aku kemana aja? kok gak tau itu semua? contoh kaya Trusmian, Meguan,Keratonan, muludan (beda sama muludan yang diatas), Mamayu (entah tulisannya gimana) dan masih banyak lagi yang aku belum tau.  Pernah denger katanya ada yang namanya 'Perawan sunti', aku juga gak tau ini bentuk rupanya gimana, konon si perempuan ini emang gak nikah-nikah dan cantik (ini masih katanya). Pernah saya penasaran dengan ini perawan bentukannya gimana dan kaya apa, sehingga aku memutuskan untuk kesana (kalau gak salah ini perawan ada di keraton), alhasil aku izin ke ibu untuk pergi kesana, dan seperti biasa ibu mengintrogasiku udah kaya maling yang ketangkep polisi "sama siapa emang? cewe apa cowo? mau pergi jam berapa? bla bla bla" yang pada akhirnya aku tidak diizinkan pergi kesana, karena itu perawan keluarnya tepat jam 12 malam (katanya), dan ibu tidak mempercayai aku pergi kesana dengan teman-teman. Terlalu beresiko!! (mau gimana lagi, sampai sekarangpun belum kesampaian kesana, entah kapan akan terealisasi penasaran itu). Ada juga tradisi di daerahku tetangga bagi-bagi makanan, namanya kue apem. Kue ini ada hanya ketika bulan safar (entah bagaimana sejarahnya akupun tak tau).

Semua tradisi diatas adalah tradisi yang sangat asing bagiku, begaimana tidak- aku mengetahui itu semua ketinggalan bangetttt. Bersyukurnya aku pernah ke muludan yang ada di trusmi. aku juga bingung antara trusmian dan muludan (muludan-trusmian sama-sama diselenggarakan di trusmi tempatnya). karena yang ada disana sama aja. hanya penjual makanan dan korsel-korsel gitu. tapi katanya sih ada pertunjukan-pertunjukan juga (seperti balap kuda yang sempet viral d facebook karena kudanya tabrakan dan mati. terus batu-batuan keramat atau semacamnya,-tapi inipun entah. aku belum pernah melihat langsung.)

Salah stau contoh tampilan makanan yang ada di muludan dan trusmian


Begitu banyak adat dan tradisi di berbagai daerah, tidak hanya di Cirebon. Di daerah-daerah pasti banyak yang lebih unik dan seru. Yuk ahh explore Indonesia.... Biar nambah kaya wawasannya.

1 komentar

  1. Dan sekarang pelaksanaan ziarah kubur atau biasa disebut sedekah makaman Ki mas tuan banten ( kh .M .Thohir ) yaitu pada tgl 7 syawal . Siang hari nya ziarah kubur yg dihadiri pars kyia dan masyarakat dan malam nya pengajian umum .

    Aja klalen sedekah makaman kimas tuan banten 7 syawal

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca postingan ini semoga bermanfaat :)