Antara Purwakarta dan Bandung



Bandung, 6 Oktober 2018 aku bertekad meninggalkan Bandung menuju ke Karawang, ngapain?
bertemu dengan kaka-kakaku yang tinggal disana. Niat sebenarnya saya ingin ke Purwakarta, namun karena beberapa hal jadi saya ke karawang dulu. Sehari di Karawang aku belajar menjadi ibu-ibu dengan 2 orang anak, disana aku membantu kaka (ya walau gak banyak, cuma gendong dede bayi yang masih berusia 2 bulan, jagain si ade bayi biar gak kena tampol aa nya) sehari disana, aku merasa terhibur, karena sehari sebelumnya aku dibuatNya merasakan kesedihan sehingga meneteskan air mata, bahkan gak cuma netes ternyata, tapi bercucuran hahaha. Pagi-pagi buta aku mandi (biasanya mandi siang hehe) demi mengejar bus biar gak kesiangan (maklum gak suka nunggu lama-lama maunya ditunggu ets curhat haha). dan ternyata diantara kita (aku dan bus) tidak ada yang saling menunggu karena kita datang disaat yang tepat so sweet banget kan? hahhaha (gegara jomblo akut gini nih, kata salah satu adik ketemu gede 😂. ngeselin dibilang jomblo akut tapi itu fakta dan saya happy ko tenang aja 😂😄).

Ini inti dari ceritanya,...
Ahad siang aku berkemas dari karawang untuk go ke Purwakarta (bertemu dengan saudariku disana sebut saja namanya 'melati' -bukan nama sesungguhnya-), rencana jam 13.00 saya berangkat, tapi gara-gara chicken fire wings terpaksa delay 1 jam (berasa naik peswat aja), so aku berangkat jam 14.00 (sebenarnya lebih sih gak nol nol, jadi orang yang kalem dan stay cool gitu ceritanya). ya, hari itu aku menjadi orang yang tidak sesuai schedule (sok sok an gitu jadi orang yang terjadwal rapih, padahal mah ahahha). rencana awal di Purwakarta hanya mampir sebentar terus balik ke Bandung, namun karena hari sudah mulai gelap itu membuatku tertahan di Purwakarta, dan memutuskan untuk stay dan besok pagi ke Bandungnya. Dari awal tertahan aku sudah merencanakan akan pulang ke Bandung dengan menggunakan kereta, yang tertulis di jadwal keberangkatan kereta akan meluncur jam 4.20 dini hari. aku pun sudah memperkirakan harus berangkat jam berapa dan bagaimana kesana.

Well,,, waktu pulang 4.20 berarti aku masih punya waktu beberapa jam, manfaatkan waktu sebaik-baiknya. Let's Go pergi ke tempat  yang asik disana dan ternyata lokasinya jauh-jauh, so kita cuma bisa ke Alun-alun Purwakarta, dan ternyata tidak begitu mengecewakan hasilnya, lumayan lah dapet spot-spot foto buat stock jadi foto profile di medsos 😁. Dari alun-alun kemudian kita shalat Maghrib di masjid sekitar alun-alun, masjid nya bagus, nyaman dan mukenahnya banyak (biasanya masjid hanya menyediakan beberapa pasang mukenah saja.) jadi kita semua bisa berjama'ah disana.



Seperti yang pernah saya dengar tentang kota/kabupaten Purwakarta, katanya pemuda yang masih berpacaran lebih dari jam 21.00 akan dinikahkan langsung, dan yang saya temui bukan masalah yang itu, namun ketika adzan Maghrib berkumandang, petugas SATPOL PP sekitar langsung terjun ke dalam alun-alun untuk memberikan himbauan kepada para pengunjung untuk segera menunaikan ibadah shalat Maghrib, ini prestasi menurut saya, ternyata walaupun hanya kota kecil tapi keren. selepas sholat berjama'ah aku dan melati duduk sebentar di teras masjid, dan tiba-tiba tercium bau aneh di hidungku seperti bau jengkol dan semacamnya, akupun bertanya kepada melati "bau apa ini?", melati dengan santainya bilang "bau Purwakarta" aku mengerutkan dahi gak ngerti apa maksudnya. Tapi aku gak mau ambil pusing, sudah saja biarkan bau itu dan kamipun meninggalkan masjid tadi, destinasi selanjutnya kita ke 'angkringan' tempat makan yang murah-meriah yang sekarang lagi hits, gak hanya di Bandung, ternyata di Purwakarta juga. selesai makan dari angkringan kamipun pulang ke kostan melati, aku ikut menginap disana dan pagi-pagi buta aku harus cau, kita setting Alarm biar gak kesiangan. ngapain? demi naik kereta Purwakarta-Bandung.

Dini haripun tiba, aku terbangun pukul 3.00 aku langsung bergegas ke kamar mandi dan menyiapkan barang-barang, tak lupa aku menyempatkan tahajud dulu, selesai semua kurapihkan dan aku memutuskan untuk menggunakan aplikasi gojek untuk menuju kestasiun, agar melati tak repot mengantarku ke stasiun pagi-pagi buta yang angkotpun belum tau sudah ada apa belum. Ojeg dapat dan akupun pergi ke stasiun pukul 4.00 dini hari, sampai distasiun jam 4.07, sampai stasiun aku gak pikir panjang lagsung aku beli tiket.


Waktu subuh aku lihat kala itu pukul 4.13, melihat jam tangan menunjukan masih pukul 4.10 jadi aku berinisiatif untuk ke mushola stasiun aku masuk kedalam dan diam di mushola, akupun tak hentinya melihat jam karena takut kereta berangkat. Adzan berkumandang dan akupun langsung segera menyelesaikan sholat, dan ketika aku sedang sholat ternyata ada mesin kereta berbunyi akupun acuh tetap melanjutkan sholatku. Selapas salam terdengar suara microfon stasiun yang mengisyaratkan kereta Bandung siap berangkat. aku syok seketika bergegas keluar dari mushola dan baru beberapa langkah aku berjalan dan berlari kecil peluit panjang tanda kereta harus berangkat selesai dibunyikan. dan aku segera lari tapi, aku ditahan satpam untuk tidak mengejarnya (padahal yak kalau di pelem-pelem mah lari ngejer terus dari dalam kereta ada yang ngulurin tangannya ngeraih tangan kita eaaakkk 'stop menghayal itu hanya terjadi di sinetron-sinetron dan drama-drama bukan dunia nyata!' 😂😆. oke aku gak bisa berbuat banyak, terjadi percakapan antara aku, satpam dan petugas stasiun yang bertugas pagi itu. yang intinya aku cuma bisa melongo (bengong) ngeliatin kereta yang melaju pergi meninggalkanku. Disitu pun aku bergumam "Aku tak ingin seperti kereta, yang begitu kejam meninggalkan tanpa ada kompromi waktu" namun "Aku juga tak ingin seperti angkot atau bus yang terlalu lama menunggu tanpa kepastian"

Akupun menelpon melati agar tak bingung, harus kemana. Melati bilang balik lagi aja ke kostannya dan otakku berputar mikir keras, karena aku harus kerja di hari senin dan kabarnya bus dari purwakarta yang pagi itu jam 9.00. Oke, aku mulai mencoba browsing dan ternyata ada keberangkatan dari Cikarang jam 4.00 jadi bisa diperkirakan di Purwakarta ada jam 5.00, aku memutuskan meninggalkan stasiun dengan muka ditutup jaket (malu soalnya), akupun bertanya kepada melati naik angkot apa untuk menuju ke pemberhentian bus, singkat cerita angkot dapat dan ternyata Alhamdulillah benar ada bus menuju Bandung jam segitu. Segera aku naik bus itu, duduk tepat dibelakang pak supir, gak lama ada penumpang yang bertanya "pak, ke Cileunyi gak?", 'gak' jawab pak supir, dan akupun berinisiatif bertanya "pak, emang ada bus sepagi ini ke Cileunyi?", 'Ada neng banyak, kadang udah di depan duluan, kadang masih di belakang. Emang neng mau kemana?' "mau ke Ciluenyi pak," 'ya sudah naik yang cileunyi aja neng, dibelakang ada kayaknya' " ini gak papa pak, saya turun lagi?" aku memastikan khawatir gak boleh 'iya neng, gak papa'. Aku pun turun dari bus tadi dan menunggu bus ke Cileunyi, tak berapa lama bus itupun datang.Aku naik bus yang menuju ke Cileunyi dan tiba di Bandung pukul 07.15, lebih cepat dari yang aku perkirakan dan tentunya lebih cepat dibandingkan jika aku naik kereta.

Selalu ada hikmah dari sebuah kejadian, hari itu hatiku berubah sangat cepat antara menangis dan tertawa. Memang benar kalam Nya "Dan Dia yang menterjadikan Tertawa dan Menangis", begitu indahnya kepengaturanNya yang tidak bisa ditandingi oleh siapapun, Dia-lah Dzat Ilahun Wahid, Dia-lah Dzat Ar-Rab,,, Laa Rabba Illallah.


Fie_07

0 komentar

Terima kasih sudah membaca postingan ini semoga bermanfaat :)