Antara Aku dan Dia (part 3)

4. POTENSI

Potensi adalah kemampuan yang manusia miliki. Setiap insan di dunia ini memiliki potensi, baik itu berpotensi dalam hal positif maupun negatif. Sadar atau tidak kita terkadang menyalahgunakan potensi itu bahkan kita tidak menggunakan potensi yang dimiliki. di dunia ini sesungguhnya tidak ada manusia yang bodoh, yang ada hanyalah manusia yang menggunakan potensinya secara maksimal dan manusia yang tidak menggunakan potensinya.
Potensi apakah yang kita miliki? Potensi yang kita miliki adalah potensi untuk selalu taat, tunduk dan patuh kepada yang memberi potensi. Bukankah mudah bagi Allah untuk merubah apapun, Allah hanya dengan mengucapkan “”kun, fayakun” semua yang dia kehendaki akan terjadi. Ketika kita memaksimalkan potensi yang kita miliki, kita ingin menjadi apapun insya Allah bisa!. jika anda tidak percaya, maka cobalah dalam kehidupan anda!.

“Alkisah, fulana adalah seorang gadis yang tidak pernah bermimpi untuk bisa tampil di depan banyak orang, menyampaikan sebuah pesan atau kata-kata di depan umum, karena dia merasa kalau dirinya tidak akan mampu melakukan hal yang demikian. Bahkan setiap ada kesempatan untuk bicara di depan umum dia selalu menolaknya. Singkat cerita beberapa tahun kemudian ternyata dia baru menyadari bahwa dia memiliki sebuah potensi yang sama dengan orang-orang hebat yang lain, diapun mendapatkan tawaran dari temannya untuk menjadi MC diacara temannya, awalnya dia ragu tetapi dia sadar akan potensinya dan diapun berusaha mencobanya, dengan keterpaksaan dan dorongan dari temannya jadilah dia MC diacara temannya dan ternyata sukses! Mulai dari situlah fulana tidak pernah menolak lagi ketika ada tawaran MC dan ternyata tawarannya tidak hanya MC diapun berkesempatan menjadi pengisi sebuah acara di sekolah dan dibeberapa acara sosial yang dia ikuti. Kini, dia tidak pernah membatasi diri lagi, apapun hal yang baru dia akan menghadapinya karena dia tau potensi yang dia miliki tidak ada batasnya”

POTENSI AKAL
Akal adalah sebuah anugrah dari Allah, yang Allah berikan khusus untuk manusia. Akal yang Allah berikan tentu bukan untuk sebuah hiasan di dalam otak kita, akan tetapi akal itulah yang mendukung manusia untuk kembali dalam fitrahnya. Allah hanya memberikan akal kepada makhluk yang dinamakan manusia, inilah hal khusus yang membedakan manusia dengan makhluk yang lain terkhusus binatang. Banyak manusia yang mempercayai bahwa nenek moyang mereka adalah seekor kera yang dulu hidup di zaman purba. Kawan lihatlah kera itu seekor binatang bukan manusia dia hanya memiliki otak dan insting untuk hidupnya, bukan akal. Coba anda bayangkan jika memang kera adalah nenek moyang kita bagaimana dulu dia melakukan sholat? Atau bagaimana dia melakukan sembahyang seperti yang dilakukan orang hindu, budha dan kristiani?. Yang saya tau, kera dari zaman purba sampai sekarang dia hidup dihutan bebas dia tidak pernah masuk masjid, vihara, klenteng maupun gereja.

Kita pernah mengenal teori evolusi, jika kita berasal dari seekor kera, harusnya kera saat ini sudah tidak ada. Karena mereka telah berevolusi menjadi manusia.

Akal yang manusia miliki tentu merupakan rahmat dari Allah, karena dengan akal manusia dapat berfikir, dengan akal manusia dapat melakukan hal yang bisa dilakukan oleh makhluk lain, contoh “seekor burung yang terbang” dengan akal yang manusia miliki, manusia juga mampu untuk terbang seperti burung, mereka menggunakan akalnya untuk membuat sebuah pesawat sehingga mereka bisa terbang bahkan lebih tinggi dari seekor burung. Begitu dahsyatnya manusia jika menggunakan akalnya dengan maksimal, inilah yang kemudian disebut dengan potensi akal, barangsiapa yang menggunakannya dengan benar maka beruntunglah hidupnya.

POTENSI RUH dan JASAD
Ruh itu sesuatu yang abstrak, sesuatu yang tidak bisa dibayangkan wujud bentuknya dan sesuatu yang tidak bisa kita sentuh. Sedangkan jasad adalah sesuatu yang bisa kita lihat, bisa kita sentuh dan konkrit adanya.  Kedua potensi ini saling berkaitan. Karena manusia bisa hidup dengan adanya jasad dan ruh, jika jasad tanpa ruh kita menyebutnya menjadi mayat (benda mati) yang tidak bisa hidup, pun sebaliknya jika ruh tanpa jasad kita suka menyebutnya menjadi mahkluk lain karena ruh tidak dapat tampak akan tetapi ruh itu hidup. Ruh berpotensi untuk selalu taat dan patuh terhadap sang Creator.Karena dulu, ruh lah yang pernah melakukan perjanjian dengan sang Creator (Q.S. 7:172) bukan jasad.  Ruh lah yang dapat melihat, dapat mendengar dan dapat merasa.Ketika kita dicubit misalnya, kemudian merasakan sakit, itu adalah ruh yang merasakan bukan jasad. Coba kita mencubit orang yang sudah tidak memiliki ruh, apakah orang itu akan menjerit kesakitan?.
Allah menciptakan ruh dan jasad dalam suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Bagaimana mungkin orang dikatakan hidup di dunia ini jika hanya ada jasad saja, pun sebaliknya.

5. HAPUS BATASAN ITU
Hakikat penciptaan manusia ternyata dibekali potensi yang luar biasa!. Semua manusia memilikinya tanpa terkecuali. Potensi inilah yang seharusnya tak ada batas disekelilingnya, batasan semacam tembok raksasa apalagi... segera hancurkan!.
Batasan itu awalnya tidak ada, namun kita membuatnya tanpa kita sadari atau tidak. Ini akan terbukti jika kita melakukan aktivitas seperti : kita sedang belajar misalnya. Ketika kita dihadapkan puluhan soal mata pelajaran yang ada kita sudah menyimpulkan diawal bahwa kita tidak mampu mengerjakan semuanya dengan benar!. Padahal, mencoba saja belum. Bahkan yang lebih mirisnya lagi kita menjudge diri kita itu bodoh dalam beberapa bidang!. Aahhh, terlalu sering menyimpulkan diawal marimar...
Harusnya, coba saja dulu. Masalah hasil biarkan dipikir belakangan. Tapi, kita ini memang sudah terlatih menjadi dukun (sepertinya). Selalu berani memutuskan segala sesuatu di awal. Selalu merasa diri tidak memiliki kemampuan apapun, bahkan selalu minder dengan orang-orang hebat yang ada disekitar. 
Berapa banyak batasan yang sudah kita buat atau kita bangun? Merasa diri tidak mampu melakukan pekerjaan A, padahal belum mencobanya!, menyimpulkan diri tidak hebat seperti mereka yang hebat padahal selalu berada dalam zona nyaman, merasa diri sudah jauh tertinggal kesuksesannya dari yang lain padahal belum berusaha. Hidup itu pilihan, begitupun dengan potensi yang kita miliki. Kita bisa memilih mau memaksimalkan atau hanya sekedarnya.
Bukankah akan lebih baik jika mulai sekarang, kita mencoba runtuhkan semua batasan-batasan yang pernah kita buat. Buang jauh-jauh sifat pesimis itu!!! mulailah bergerak maju dan lewati semua batasan itu. Katakan dalam diri bahwa aku bisa, aku mampu!.Karena kita, memiliki potensi yang sama.

0 komentar

Terima kasih sudah membaca postingan ini semoga bermanfaat :)