Jungkir Balik Dunia Meju


26 tahun yang lalu, lahir seorang anak perempuan dari pasangan Juni dan Mei. Seorang anak perempuan yang lahir dengan sempurna tanpa ada cacat bahkan kurang sedikitpun, jari-jemarinya lentik dengan kuku yang indah, kulitnya putih, dan berambut ikal spiral.
Kelahirannya mungkin bukan yang paling ditunggu-tunggu namun pasti membuat geger, karena dia ternyata anak ke-7 yang dilahirkan oleh pasangan tersebut. Karena dia lahir di bulan Agustus tidak mungkin dia bernama Agus, karena dia seorang anak perempuan, nama yang mungkin keluar setidaknya Anggi, Anggita, Agustina, Agustin atau yang lainnya. Namun, pasangan ini tidak memberi nama anaknya itu semua, mereka memberi nama anaknya Meju (singkatan dari Mei dan Juni diambil dari nama orang tuanya).
Meju ini berbeda sedikit dari anak perempuan pada umumnya, masa kecilnya ketika anak perempuan lain lebih suka dengan mainan yang namanya boneka seperti barbie dan sejenisnya, dia malah lebih memilih boneka kain yang terbuat dari sarung (bukan boneka santet). Harusnya dia adalah gadis yang begitu menggemaskan, tapi sayangnya tidak begitu.
Usia dia menginjak angka-6, orang tuanya menyekolahkan anaknya di Sekolah Dasar yang tidak jauh jaraknya dari rumahnya yaitu SD Impres. Duduk di bangku SD bukannya jadi anak perempuan yang baik nan anggun, dia malah menjadi raja kelas, ratu mungkin ya lebih tepatnya. Semua teman sekelasnya tidak ada yang berani melawan kehendaknya (mau jadi apa ini anak, kecil-kecil udah sok berkuasa, jangan di contoh!). Apapun yang diperintahkan oleh Meju, semua teman-temannya tunduk dan patuh. Dia membuat genk bersama temannya, ada genk dari kalangan perempuan dan ada genk dari kalangan laki-laki.
Namun, ketika Meju duduk di bangku kelas 5 dia berubah, mukanya sedikit muram mendung bahkan cenderung pendiam. Tidak se-brutal yang dulu, apa yang menyebabkan ini bisa terjadi pada diri Meju? Karena sang ayah, Juni pergi untuk meninggalkannya selama-lamanya. Ayahnya meninggl karena sakit yang dideritanya.
Penjajahan dalam hidupnya dimulai saat ini, saat sang ayah pergi. Dia tidak semerdeka dulu, dia tidak segagah dulu, teman-temannya juga merindukan dia yang dulu, namun Meju sudah kehilangan kepercayaan dirinya, dia merasa tidak ada harapan untuk melanjutkan hidup. Terputus dan terhenti.
Bertahun-tahun, berkali-kali Agustus Meju lalui dengan keadaan seadanya, tidak begitu berharap kemerdekaan dalam dirinya tidak mengikuti euforia yang ada dibulan Agustus. Dia hanya mengikuti alur kisahnya dan terus menjalani hidup dengan tatapan kosong. 
Agustus ke-17, Meju lulus dari sekolah SMA dan masih belum punya harapan. Masih meraba kehidupan seperti apa yang akan dia lalui. Namun, di Agustus yang ke-18 nampaknya dia mulai sadar dan mulai bangkit. Dia mulai memiliki arah, dia mulai menuliskan mimpinya satu-persatu. Meju bangkit!! Namun bukan untuk menjadi sang penguasa tak berarti seperti masa kecilnya dulu. Dia bangkit dengan penuh optimisme dan menjadi remaja yang ceria, yang tak kenal dengan kesedihan. Dia harap hanya ingin menjadi manusia yang bermanfaat dan berguna bagi sekelilingnya. Meju aktif diberbagai kegiatan sosial. Meju mendapat kesempatan untuk mengenyam dunia pendidikan hingga tingkat universitas, bahkan salah satu universitas ternama di Indonesia yang dulu pernah ia goreskan dalam impian secarik kertasnya. Setidaknya ada 10 impian yang dia goreskan waktu itu. Mimpinya adalah:
1.      Masuk Universitas Pendidikan Indonesia
2.      Lulus dari Universitas tersebut 4 tahun yang akan datang
3.      Bekerja dibidang sesuai jurusan
4.      Memiliki rumah makan
5.      Meng-umrahkan orang tua
6.      Berangkat umrah sendiri
7.      Menikah
8.      Punya kendaraan pribadi
9.      Hidup mandiri
10.  Sukses
Abstark memang impian Meju kala itu, namun dari 10 list yang dia tuliskan setidaknya sudah 60% dia capai. Sekarang yang sedang diusahakan untuk dicapai oleh Meju adalah poin 4-7. Yang akan dia capai sesegera mungkin dan setepat mungkin.
Sedikit saran yang ingin penulis sampaikan,
Jika kamu memiliki mimpi, maka tulislah mimpi itu buat sebanyak-banyaknya. Ketika sudah kamu tuliskan, buat lah lebih detail impian-impian itu. Kapan, dimana tahun berapa kamu akan mencapainya.

1 komentar

  1. Yup lebih detail nya dapat menentukan;
    1. Prioritas penting Mendesak
    2. Prioritas penting tidak mendesak
    3. Prioritas tidak penting Mendesak
    4. Prioritas tidak penting tidak mendesak

    Ke empat hal ini sangat penting dalam me-manage dalam kehidupan psikologi karir seseorang.

    Terus berkarya👍

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca postingan ini semoga bermanfaat :)