Jika Ingin Mundur, Ingatlah Bagaimana Kamu Memulainya.


Fiey, seorang gadis remaja yang penuh dengan ambisi dalam hidup-nya. Dia memiliki buku catatan khusus impian-impiannya. Setiap hari dia membawa buku catatan itu kemana-mana (kecuali ke kamar mandi tentunya).
Ada sekitar 100 impian yang ingin dia capai, satu per satu impian itu akan dia coret dalam list ketika sudah mencapainya. Tidak mudah memang, fiey seringkali jatuh bangun dan kerap untuk mundur teratur dalam menggapai mimpinya itu.
Salah satu mimpi yang sering mengalami kegagalan adalah mimpinya dalam membangun bisnis kuliner. Dia mencoba menginvestasikan setengah dari tabungannya untuk memulai bisnis kuliner, dia mengambil masakan khas suatu daerah dalam bisnisnya. 
Dia memulai bisnis kuliner ini tidak sendirian, dia melakukan kerja sama bersama 2 orang rekannya. Pada awalnya, mereka sangat optimis terhadap bisnis ini, mereka membuat sebuah kedai dan hanya mereka yang mengelolanya.
Fiey bertugas pada bagian promosi dan segala sesuatu terkait promosi itu. Dua rekannya bertugas menjadi chef dan pelayanan. Setelah semua persiapan dirasa selesai mereka melakukan opening kedai yang akan mereka resmikan beberapa hari kedepan.
***
"Gimana kawan-kawan, kita siap opening besok?"; "Siap dong" kedua temannya menjawab dengan semangat pertanyaan Fiey. "Oke, malam ini kita istirahat. Dan semoga besok berjalan dengan lancar" sahut Fiey. "Oke" kompaknya kedua rekannya menjawab.
Keesokan harinya, mereka berkumpul pagi-pagi dan melakukan soft opening kedai mereka yang diberi nama 'Kedai Bahagia' mereka berharap semua orang yang datang ke kedai mereka akan merasakan kebahagiaan.  
Soft opening begitu lancar, dan cukup ramai pengunjung. Mereka merasa lega dan bahagia melihatnya. Satu bulan berlalu kedai itu lancar-lancar saja walau pengunjung yang datang fluktuatif terkadang ramai terkadang biasa saja. Namun tiba-tiba, Fiey harus dihadapkan oleh masalah yang tak terduga. Kedua temannya tiba-tiba mengundurkan diri dari bisnis itu tanpa kejelasan yang pasti kenapa mereka mengundurkan diri.

"Fiey, maafkan kami. Kita tidak bisa melanjutkan bisnis ini bersama" ucap salah seorang rekannya. Fiey merasa seperti disambar petir di siang bolong. "Kenapa?, Ada masalah? Jika iya, mari kita selesaikan dengan baik"; "tidak Fiey, kami hanya tidak bisa saja. Nanti aku ambil lagi modal kami yang sudah kami tanam di kedai ini" dan mereka berlalu begitu saja meninggalkan Fiey.
Fiey merasakan kebingungan yang hebat. Bagaimana dia bisa melanjutkan bisnisnya jika yang memasak tidak ada, belum lagi mereka juga meminta uang mereka dalam pembangunan kedai. Baru satu bulan ujian begitu berat Fiey rasakan. Dia hampir menyerah, dia pun bercerita kepada salah satu temab prianya terhadap masalah yang sedang dia hadapi. Teman prianya hanya memberi saran "Fiey, ingat saat kamu memutuskan memulainya". Sebuah kalimat ajaib yang menjadi bahan renungan buat Fiey. Dia pun kembali bangkit!!! Tidak menyerah begitu saja. Benar kata teman prianya itu, jika dia mundur dia harus kembali mengingat kenapa dia memulai dan bagaimana dia memulai. Fiey bangkit!!! Melanjutkan bisnisnya.

2 komentar

  1. Bagus, Mbk. Bisa jadi renungan juga.
    Btw, biar enak dibaca, mending percakapan, jangan dijadiin satu baris begitu deh.

    Semangat

    ReplyDelete
  2. Woke siap... Perbaikan ke depan. Ntr pas luang yg ini jga tak tak perbaiki heee

    Mksih ka udh mampir :D

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca postingan ini semoga bermanfaat :)